KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Koordinator Gusdurian Kebumen Ahmad Mutrajib menegaskan kompososi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen harus berimbang dan proporsional yakni antara kaum santri dan akademisi. Dengan kolaborasi tersebut diharapkan ke depan organisasi NU dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, di Kepengurusan NU juga penting dibentuk badan kajian-kajian. Ini dimasukkan dalam kepengurusan sehingga kajian-kajian keilmuwan dapat dilaksanakan dengan baik. Bukan hanya itu saja, kajian mengenai informasi kekinian juga penting untuk dibahas pada kajian-kajian NU.
“Tentunya yang mengisi bidang-bidang kajian tersebut, yakni orang-orang yang sering berkecimpung serta paham dengan isu-isu kekinian,” tuturnya, saat ditemui di Gedung Pasca Sarjana IAINU Kebumen, Selasa (28/8/2018).
Saat disinggung mengenai siapa yang tepat memimpin PCNU Kebumen, apakah kalangan santri atau akademisi?, Murtajib sendiri enggan berkomentar apapun. Pihaknya hanya menyampaikan sosok yang ideal adalah yang mampu menerima pikiran kaum muda dan mampu mengakomodir yang tua. “Itu sosok pemimpin yang ideal, pemikiran muda dapat diterima, namun yang tua tidak ditinggalkan,” paparnya.
Bapak dua anak ini menyampaikan adanya konfercab, diharapkan dapat meningkatkan semangat baru untuk lebih memajukan Organisasi NU. Konfercab bukan hanya menjadi ajang pergantian pengurus saja, melainkan untuk memupuk semangat.
Sementara itu kaum muda NU yakni Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kebumen Solikhan menyampaikan pentingnya kaderisasi. Dalam sebuah organisasi apapun, kanderisasi penting dilakukan untuk menjaga keberlangsungan. “Jangan sampai kaderisasi di organisasi NU berhenti,” paparnya.
Solikhun menyampaikan ibarat sebuah ladang, maka tanaman harus diupanyakan dapat tumbuh dan berkembang dengan biak. Untuk itu, tidak boleh ada tanaman yang terlalu besar dan dominan. Adanya tanaman yang besar dapat membuat tumbuhan-tumbuhan yang kecil kesulitan berkembang. “Itulah pentingya regenerasi yang merupakan bagian dari kederisasi,” ucapnya.
Sebelumnya telah diberitakan Konfercab NU Kebumen rencananya akan dilaksanakan minggu ke empat pada September mendatang. Terdapat nama-nama yang santer masuk dalam bursa Tanfidziah NU Kebumen. Beberapa nama tersebut diantaranya Ketua RMI Kebumen yang juga sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Wonoyoso Kyai Hakim Musyaffa Syatibi, Kabid Tibum Satpol PP yang juga menjabat sebagai Penasehat Hukum PCNU Kebumen Dr Suratno SH MH.
Selain itu Ketua Yayasan Masjid Agung Kebumen Kyai Ahmad Nasrulloh, Pengasuh PP Nurul Falah Sruweng KH Saiful Munir dan Rektor UMNU dan juga Kepala SMK Maarif 1 Kebumen Dr H Khomsin Ali Usman MPd. Muncul juga nama Rektor IAINU dan menjabat sebagai Ketua LP Maarif Kebumen Dr Imam Satibi MPdI, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kebumen K Moh Dawamudin Masdar MAg dan Penasehat PC Ansor Kebumen K Khanifudin Kutosari dan Katib Syuriah NU Kebumen Salim Wazdy MPdI. (mam)
Selain itu, di Kepengurusan NU juga penting dibentuk badan kajian-kajian. Ini dimasukkan dalam kepengurusan sehingga kajian-kajian keilmuwan dapat dilaksanakan dengan baik. Bukan hanya itu saja, kajian mengenai informasi kekinian juga penting untuk dibahas pada kajian-kajian NU.
“Tentunya yang mengisi bidang-bidang kajian tersebut, yakni orang-orang yang sering berkecimpung serta paham dengan isu-isu kekinian,” tuturnya, saat ditemui di Gedung Pasca Sarjana IAINU Kebumen, Selasa (28/8/2018).
Saat disinggung mengenai siapa yang tepat memimpin PCNU Kebumen, apakah kalangan santri atau akademisi?, Murtajib sendiri enggan berkomentar apapun. Pihaknya hanya menyampaikan sosok yang ideal adalah yang mampu menerima pikiran kaum muda dan mampu mengakomodir yang tua. “Itu sosok pemimpin yang ideal, pemikiran muda dapat diterima, namun yang tua tidak ditinggalkan,” paparnya.
Bapak dua anak ini menyampaikan adanya konfercab, diharapkan dapat meningkatkan semangat baru untuk lebih memajukan Organisasi NU. Konfercab bukan hanya menjadi ajang pergantian pengurus saja, melainkan untuk memupuk semangat.
Sementara itu kaum muda NU yakni Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kebumen Solikhan menyampaikan pentingnya kaderisasi. Dalam sebuah organisasi apapun, kanderisasi penting dilakukan untuk menjaga keberlangsungan. “Jangan sampai kaderisasi di organisasi NU berhenti,” paparnya.
Solikhun menyampaikan ibarat sebuah ladang, maka tanaman harus diupanyakan dapat tumbuh dan berkembang dengan biak. Untuk itu, tidak boleh ada tanaman yang terlalu besar dan dominan. Adanya tanaman yang besar dapat membuat tumbuhan-tumbuhan yang kecil kesulitan berkembang. “Itulah pentingya regenerasi yang merupakan bagian dari kederisasi,” ucapnya.
Sebelumnya telah diberitakan Konfercab NU Kebumen rencananya akan dilaksanakan minggu ke empat pada September mendatang. Terdapat nama-nama yang santer masuk dalam bursa Tanfidziah NU Kebumen. Beberapa nama tersebut diantaranya Ketua RMI Kebumen yang juga sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Wonoyoso Kyai Hakim Musyaffa Syatibi, Kabid Tibum Satpol PP yang juga menjabat sebagai Penasehat Hukum PCNU Kebumen Dr Suratno SH MH.
Selain itu Ketua Yayasan Masjid Agung Kebumen Kyai Ahmad Nasrulloh, Pengasuh PP Nurul Falah Sruweng KH Saiful Munir dan Rektor UMNU dan juga Kepala SMK Maarif 1 Kebumen Dr H Khomsin Ali Usman MPd. Muncul juga nama Rektor IAINU dan menjabat sebagai Ketua LP Maarif Kebumen Dr Imam Satibi MPdI, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kebumen K Moh Dawamudin Masdar MAg dan Penasehat PC Ansor Kebumen K Khanifudin Kutosari dan Katib Syuriah NU Kebumen Salim Wazdy MPdI. (mam)