 |
| ISTIMEWA |
Kendati siap, namun Lilis mengaku jika hal tersebut sebenarnya masih terlalu dini, sebab proses hukum Bupati Yahya Fuad masih berjalan. “Sebenarnya sekarang masih terlalu dini, untuk membicarakan posisi wakil bupati, karena proses hukum terhadap Bupati Yahya Fuad masih berjalan. Tapi kalau nanti bupati divonis bersalah dan partai-partai koalisi pendukung sepakat mengajukan saya sebagai wabup, maka saya Insya Alloh siap,” tuturnya, saat dihubungi Ekspres, Selasa (14/8/2018).
Kendati terkait Wabup hingga kini Lilis mengaku belum mendapat restu dari suaminya,namun dengan menjadi wakil bupati, pihaknya berharap dapat membantu Bupati KH Yazid Mahfudz untuk melanjutkan program-program Yahya Fuad. Khususnya program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. “Ya untuk melanjutkan program-program bapak,” jelasnya.
Adanya kesiapan Lilis Nuryani menjadi wabup, juga disampaikan oleh Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kebumen Zaeni Miftah. Pihaknya menegaskan jika Lilis Nuryani telah siap untuk menjadi Wabup Kebumen. “Banyak masyarakat yang menyampaikan dan menginginkan jika Bu Lilis jadi wakil bupati. Hal itu merupakan sebuah aspirasi dari masyarakat,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, jika Lilis Nuryani terdapat pula nama-nama lain yang disebut-sebut dalam bursa Cawabup Kebumen di media sosial. Beberapa nama tersebut yakni Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kebumen Hj Wahyu Siswanti SE MSi dan H Akhmad Bakhrun SSos MH yang merupakan wakil Khayub Muhammad Lutfi pada Pilkada Kebumen tahun 2016 lalu.
Selain itu muncul juga nama Angga Darori, Pengelola Wisata Benteng Van Dew Wijck, Herwin Kunadi. Nama anak kandung Fuad yakni dr Faiz Alauddhien Reza Mardhika serta Istri Fuad Hj Lilis Nuryani juga disebut. Selain itu muncul juga nama dr H Ibnu Naser Arohimi SAg MMR yang merupakan adik Fuad. Bahkan nama Ketua DPC Gerindra Kebumen H Agung Prabowo juga disebut-sebut masuk dalam bursa cawabup.
Saat dikonformasi Hj Wahyu Siswanti SE MSi menegaskan jika sampai detik ini pihaknya tidak ada minat dalam jabatan politik. Alasannya selain karena tidak mempunyai posisi dalam bidang politik, Wahyu juga merasa belum pantas untuk jabatan sebesar itu. “Karena bagi saya jabatan adalah amanah dan tidak sekedar ambisi dan kepuasan untuk dan mendapatkannya. Apalagi soal gengsi terhadap jabatan tertentu, itu bukan tipe saya,” ucapnya. (mam)
