KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Dampak adanya gelombang pasang di Kebumen sepertinya makin meluas. Tak hanya soal hancurnya kios-kios di Pantai Suwuk, gelombang pasang juga membuat para nelayan di wilayah Kecamatan Ayah kehilangan mata pencaharian.
Ini setelah adanya batu-batu yang terdampar di pantai Menganti Desa Karangduwur Kecamatan Ayah. Kondisi ini membuat perahu nelayan rusak saat pergi melaut. Kiriman batu berton-ton yang disebut warga setempat batu bangkang itu, tutur Bejo, sudah terjadi saat gelombang pasang belum lama ini.
"Hingga saat ini nelayan belum bisa mengatasi persoalan ini. Mereka hanya bisa beruapaya menyingkirkan batu-batu itu dengan cara manual seperti cangkul. Itu tidak cukup," ujar Ketua SAR Lawet Perkasa, Bejo Priyono dihubungi Kebumen Ekspres, Kamis malam (16/8/2018).
Tak hanya batu, gelombang pasang juga merusak terumbu karang di perairan tersebut. Bejo mengatakan, para nelayan sudah melaporkannya kepada Pemkab Kebumen. Sayangnya hingga kini, belum ada respon.
"Dampaknya sudah dirasakan nelayan. Padahal saat ini sedang musim ubur-ubur. Kalau kondisi normal, nelayan bisa mendapatkan berton-ton ubur-ubur," imbuh Bejo seraya berharap, Pemkab Kebumen melalui dinas terkait segera turun tangan membantu nelayan.
Saat ini nelayan pilih libur tak melaut. Apalagi bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI dimana para nelayan akan menggelar arak-arakan. (cah)
Ini setelah adanya batu-batu yang terdampar di pantai Menganti Desa Karangduwur Kecamatan Ayah. Kondisi ini membuat perahu nelayan rusak saat pergi melaut. Kiriman batu berton-ton yang disebut warga setempat batu bangkang itu, tutur Bejo, sudah terjadi saat gelombang pasang belum lama ini.
"Hingga saat ini nelayan belum bisa mengatasi persoalan ini. Mereka hanya bisa beruapaya menyingkirkan batu-batu itu dengan cara manual seperti cangkul. Itu tidak cukup," ujar Ketua SAR Lawet Perkasa, Bejo Priyono dihubungi Kebumen Ekspres, Kamis malam (16/8/2018).
Tak hanya batu, gelombang pasang juga merusak terumbu karang di perairan tersebut. Bejo mengatakan, para nelayan sudah melaporkannya kepada Pemkab Kebumen. Sayangnya hingga kini, belum ada respon.
"Dampaknya sudah dirasakan nelayan. Padahal saat ini sedang musim ubur-ubur. Kalau kondisi normal, nelayan bisa mendapatkan berton-ton ubur-ubur," imbuh Bejo seraya berharap, Pemkab Kebumen melalui dinas terkait segera turun tangan membantu nelayan.
Saat ini nelayan pilih libur tak melaut. Apalagi bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI dimana para nelayan akan menggelar arak-arakan. (cah)