IMAM/EKSPRES |
Kursus Tata Rias Pengantin Solo Putri Program PKK di LKP Ngesti Utomo dibuka, Senin (6/8/2018). Kursus akan dilaksanakan hingga Rabu (30/10) mendatang. Program PKK tahun 2018 ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan diikuti oleh 30 peserta. Pembukaan juga dihadiri oleh Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Kebumen Dra Budi Nurhayati.
Pimpinan LKP Ngesti Utomo Hj Fadilah Sri Maryatni SE dalam kesempatan itu menyampaikan, Program PKK dilaksanakan selama setara dengan 202 jam pelatihan. Setelah lulus para peserta akan memiliki kompetensi untuk dapat merias dengan baik. “Kompetensi sangat penting untuk meraih kesuksesan. Kendati demikian kunci kesuksesan yang sesungguhnya terdapat pada karakter atau etika,” tuturnya.
Kepada para siswanya Hj Fadilah Sri Maryatni pun menberikan wejangan, pada dunia profesi akan banyak sekali ditemukan persaingan atau kompetisi. Dalam kompetisi tak jarang terjadi “gesekan-gesekan” antar sesama perias. Salah salam menyikapi sebuah gesekan dapat berakibat fatal dalam karir sebagai perisa. “Namun jika gesekan ditangani dengan tepat itu justru dapat menjadi peluang untuk meningkatkan karir. Menang tanpo ngalahke, bijaksana lan ngasor. Yakin yen becit ketittik olo ketoro,” jelasnya.
Pentingnya etika, juga ditegaskan oleh Hj Fadilah Sri Maryatni SE bahwa dalam agama Islam dinyatakan jika adab berada di atas ilmu. Artinya sepintar apapun seseorang jika tidak memiliki akhlak yang mulai pasti akan jatuh ke jurang kenistaan. “Junjunglah tinggi selalu nilai sopan santun. Para perias berhubungan erat dengan Budaya Jawa yang sangat menjunjung nilai budi pekerti,” paparnya.
Ketua Paguyuban Perias Ngesti Utomo Rilla Martini SPd menyampaikan semaki lama persaingan akan semakin pesat. Terlebih pasar bebas dunia akan dibuka pada tahun 2020 mendatang. Tidak ada jalan lain untuk menghadapi pasar bebas selain meningkatkan kompetensi dan berkarakter. Tata Rias selalu berkembang dan menjadi peluang yang tidak ada habisnya. “Perias yang baik itu mampu berkembang, kreatif dan mempunyai inovasi yang tinggi. Kendati demikian pakem-pakem harus terus dijaga dan dilestarikan,” ucapnya. (mam)