fotoahmadsaefurohman/ekspres |
Kendati seri tanpa gol, pertandingan kedua tim penuh drama. Di babak pertama, kedua tim bermain dengan tempo lambat. Tak banyak peluang tercipta di babak ini. Hanya dua dari tim tamu di menit 20 dan 21. Kendati ruang sudah terbuka, tembakan pemain PSISra melebar. Selebihnya dapat diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang Persak, Yusuf Hanafi yang banyak mendapat pujian dalam pertandingan ini. Sementara, Persak meraih peluang di menit 35. Berawal dari serangan di sektor sayap, bola disambar pemain depan Persak. Sayang, bola masih melebar.
Baru di babak kedua, dua tim yang sama-sama ingin mencetak gol meningkatkan intensitas serangan. Drama pertama dimulai saat pemain depan PSISra Sragen mencetak gol ke gawang Persak di menit 30. Pemain Sragen sudah merayakan gol, namun wasit Kusnaeni asal Banyumas memiliki keputusan lain. Gol dianulir karena dinilai offside.
Puncak drama terjadi di penghujung laga. Pemain Persak dijatuhkan di kotak pinalti oleh pemain belakang PSISra Sragen dan wasit menunjuk titik putih. Keputusan wasit ini lantas mendapat protes keras oleh kubu PSISra yang kemudian memutuskan untuk mogok dan tidak meneruskan pertandingan.
Insiden ini membuat pertandingan sempat terhenti sekitar 5 menit. Baru setelah kedua ofisial bertemu, PSISra Sragen akhirnya mau meneruskan pertandingan. Sayang bagi Persak, tendangan pinalti itu gagal berbuah gol. Tendangan Tegar Khoerul Anam terlalu lemah dan mampu ditepis penjagawa gawang PSISra Rizki Anjar Permana. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor kacamata tidak berubah.
Hasil ini membuat Persak kini mengoleksi 4 poin. Tambahan satu poin tak mampu menolong Rico dkk lolos dari babak penyisihan, mengingat poin maksimal mereka 7. Itupun dengan syarat, mereka bisa menang atas Persis Solo U-17 yang akan digelar pada Rabu (15/8/2018) mendatang. Poin itu sudah tak mampu mengejar poin Persis Solo
yang sebelum pertandingan Persak vs PSISra digelar sudah mengemas 12 poin). Sementara, runner up PSIK Klaten memiliki poin 9.
Yang patut diapresiasi, suporter dan pendukung Persak tak berhenti memberi dukungan tim kesayangan mereka meski gagal menang. Mereka yang terdiri dari sejumlah komunitas Persak itu terus bernyanyi sepanjang pertandingan. (cah)