KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Saat ini, obyek wisata Jembangan Wisata Alam (JWA) Kecamatan Poncowarno, tak hanya menyajikan keindahan panorama alam berupa danau. Pihak pengelola kini mulai memproduksi perahu wisata secara mandiri. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, perahu wisata buatan JWA ini sudah diminati luar daerah.
Pengelola JWA, Siswanto menyampaikan ada beberapa jenis yang mereka produksi. Antara lain sepeda air, perahu kano dan perahu naga. Dalam proses pembuatannya, Siswanto dibantu seorang karyawan.
Siswanto mengatakan, proses produksi perahu tidaklah mudah. Mereka harus merencanakan segalanya dengan cermat, baik dari tahap membuat mal, mencetak membuat tulangan perahu sampai pemasangan mesin. Dari proses itu, diakui Siswanto, pencetakan perahu menjadi bagian yang paling sulit.
Adapun bahan yang digunakan fiber glass yang tak saja ringan sekaligus kuat. Mereka juga bisa membuat perahu sesuai permintaan konsumen. Sekaligus membuka jasa reparasi bila ada kerusakan.
"Perahu wisata produksi sini ringan sehingga mudah dipindahkan. Selain tentu saja, bentuknya unik dan cocok untuk wisata-wisata perairan," ujar Siswanto ditemui, Minggu (21/8/2018).
Tak hanya indah, perahu produksi JWA juga sangat memperhatikan faktor keamanan. "Perahu dilengkapi dengan baling-baling juga ada pelampung," imbuh Siswanto.
Tak heran bila kemudian, perahu JWA ini mulai diminati sejumlah daerah di luar Kebumen. Untuk satu sepeda air, Siswanto mematok harga Rp 16 juta. Sedangkan perahu kano Rp 6 juta. Dan yang termahal, perahu naga yang bisa mencapai Rp 130 juta.
Siswanto optimis, ke depan jasa pembuatan perahu wisata ini akan semakin diminati.
JWA sendiri, kini memiliki wahana 20 sepeda air, 5 perahu naga dan 4 perahu kano. "Semuanya bikinan sendiri," ujar Siswanto.(*/cah)
Pengelola JWA, Siswanto menyampaikan ada beberapa jenis yang mereka produksi. Antara lain sepeda air, perahu kano dan perahu naga. Dalam proses pembuatannya, Siswanto dibantu seorang karyawan.
Siswanto mengatakan, proses produksi perahu tidaklah mudah. Mereka harus merencanakan segalanya dengan cermat, baik dari tahap membuat mal, mencetak membuat tulangan perahu sampai pemasangan mesin. Dari proses itu, diakui Siswanto, pencetakan perahu menjadi bagian yang paling sulit.
Adapun bahan yang digunakan fiber glass yang tak saja ringan sekaligus kuat. Mereka juga bisa membuat perahu sesuai permintaan konsumen. Sekaligus membuka jasa reparasi bila ada kerusakan.
"Perahu wisata produksi sini ringan sehingga mudah dipindahkan. Selain tentu saja, bentuknya unik dan cocok untuk wisata-wisata perairan," ujar Siswanto ditemui, Minggu (21/8/2018).
Tak hanya indah, perahu produksi JWA juga sangat memperhatikan faktor keamanan. "Perahu dilengkapi dengan baling-baling juga ada pelampung," imbuh Siswanto.
Tak heran bila kemudian, perahu JWA ini mulai diminati sejumlah daerah di luar Kebumen. Untuk satu sepeda air, Siswanto mematok harga Rp 16 juta. Sedangkan perahu kano Rp 6 juta. Dan yang termahal, perahu naga yang bisa mencapai Rp 130 juta.
Siswanto optimis, ke depan jasa pembuatan perahu wisata ini akan semakin diminati.
JWA sendiri, kini memiliki wahana 20 sepeda air, 5 perahu naga dan 4 perahu kano. "Semuanya bikinan sendiri," ujar Siswanto.(*/cah)