HARYADI/RADARBANYUMAS |
Tulisan di bagian atas berbunyi ucapan terima kasih kepada bupati karena sudah membuka UPT Catatan Sipil. Dengan demikian, pembuatan E KTP dan surat kependudukan lainnya lebih dekat. Di sisi kiri spanduk juga ada foto salah warga Desa Cibeunying.
"Moga-moga cilacap barat cepet mekar. Inyong rindu pemekaran cilacap barat. Setuju luuur?," demikian lanjutan kalimat di spanduk itu.
Ketua Harian Presidium Pemekaran Kabupaten Cilacap, Unang Kusnanto mengatakan, spanduk itu bukan miliknya. Pasalnya spanduk itu tidak mencantumkan nama Preidium Pemekaran Kabupaten Cilacap. Selain itu, presidium juga tidak memiliki agenda apapun untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Bukan milik kami," ujar Unang, Sabtu (4/8/2018) kemarin.
Spanduk itu, lanjutnya diperkirakan berasal dari masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap agenda pemekaran. Bahkan gerakan ini dinilai murni datang dari warga Kabupaten Cilacap.
"Ini murni dari masyarakat," kata dia.
Dia lalu menjelaskan, ada dua hal yang ingin disampaikan melalui spanduk tersebut. Pertama adalah penyampaian ucapan terima kasih kepada pemerintah atas kebijakan pembentukan UPT Catatan Sipil. Kedua adalah keinginan kuat dari masyarakat demi terwujudnya pemekaran.
"Masyarakat tetap ingin ada DOB (Daerah Otonomi Baru) di Cilacap," tandasnya.
Sementara itu, sejumlah warga menduga spanduk ini terkait dengan pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) yang akan digelar serentak pada November mendatang. Desa Cibeunying sendiri sudah membentuk panitia pilkades pada Jumat (3/8) lalu. Sementara tahapan pilkades akan mengikuti petunjuk pelaksanaan yang sudah diatur oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.
"Ada kemungkinan seperti itu," ujar Warkum, salah satu warga Desa Cibeunying. (har)