ekosutopo/purworejoekspres |
"Batu itu sudah ada bertahun-tahun dan kami tidak mampu memindahkan. Saat musim penghujan kemarin airnya sempat meluap dan masuk ke pemukiman," kata Sarono, Kepala Dusun Jeruk Purut Desa Kaliharjo saat dikonfirmasi, Selasa (18/9/2018).
Menurutnya, sebuah batu raksasa berdiameter nyaris dua meter itu berada tepat di lorong jembatan. Namun, sejumlah batu yang mengumpul di dekat jembatan itu tidak hanya satu. Akibatnya, dari batu yang ada itu hanya tersisa celah-celah kecil untuk pembuangan air. Padahal saluran air dari arah hutan itu biasanya membawa tumpukan sampah yang tidak sedikit pada awal musim penghujan.
"Saat musim penghujan kami memang harus waspada. Setidaknya setiap kali ada kayu atau rumpun bambu harus segera diangkat. Tujuannya tidak menyumbat air," jelas Sarono.
Karena ketidakmampuan warga, pihaknya pernah berkirim surat ke Bupati Purworejo agar dibantu pengangkatan batu. Surat harapan itu dilayangkan pihak warga sekitar tiga pekan lalu mengingat semakin dekatnya musim penghujan.
"Kami sudah berkirim surat ke Bupati atas saran dari pihak kecamatan. Memang belum lama, harapan kami memang segera ditangani," lanjutnya.
Sarono menambahkan bahwa keberadaan jembatan di kawasan itu memang bukan jalan utama. Namun, sarana umum itu menjadi jalur alternatif jalan kabupaten penghubung Kaliharjo-Somongari yang rawan longsor.
"Yang kami takutkan, jika tidak ada penanganan segera bisa menghilangkan jembatan yang ada. Jadi akses warga di pedukuhan dan desa tetangga jadi terputus," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Sigit Ahmad Basuki, menyatakan bahwa pihaknya memang menerima tembusan surat kepada Bupati perihal penanganan hal tersebut. Hanya saja pihaknya menunggu disposisi dari Bupati.
"Hanya, tadi pagi kami berkoordinasi dengan Pengairan. Karena ternyata disposisinya kesana, mungkin karena terkait masalah saluran atau sungai ya," kata Sigit.
Meski demikian, pihak BPBD mengaku siap berkoordinasi dengan manapun terkait upaya pencegahan kebencanaan yang berpotensi terjadi. (top)