Karutan Kebumen, Sutopobarutu |
"Rutan akan memberikan penghargaan kepada petugas tersebut. Kami sangat mengapresiasi keberhasilan petugas,” ujar Sutopo, Jumat (31/8/2018).
Menurut Sutopo, ketiga petugas rutan memang pantas diberi penghargaan. Sebab, proses penangkapan ES tidaklah mudah. "Saat ditangkap ES sempat melakukan perlawanan hingga membuat petugas rutan mengalami cidera," katanya.
Seperti diberitakan, ES, tahanan titipan Pengadilan Negeri Kebumen kasus pencurian melarikan diri bersama satu tahanan lain pada Kamis sore (30/8/2018). Mereka memanjat tembok pagar berduri rutan dan melarikan diri ke perkampungan warga. Sore itu, satu tahanan yakni AAS (17) berhasil diamankan.
Sementara ES buron. Hingga kemudian pada Jumat dini hari WIB (31/8/2018), ES berhasil ditangkap di pertigaan soka.
Eko Siswanto lantas menceritakan proses penangkapan ES. Eko yang warga Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo, itu mendapat kabar ada tahanan kabur dari kantor sekitar pukul 18.00 WIB. “Saat itu saya sedang mengantar istri dan anak saya berobat, ke dokter,” tuturnya.
Meski sedang cuti, Eko pilih berangkat dan bergabung dengan rekannya yang lain melakukan pencarian terhadap ES.
Saat itulah, dia mendapat informasi dari warga sekitar Kauman Kebumen, jika melihat sosok warga yang ciri-cirinya mirip ES. Diantaranya berusia sekitar 16 tahun, mengenakan kaos Persib Bandung dan celana pendek levis warna biru. Tak berhenti di situ, ada laporan kembali masuk warga Kauman kehilangan sepeda ontel dan sepasang sepatu.
Dua informasi itu membuat Eko dan rekannya semakin yakin jika ES belum berada jauh dari sekitar lokasi tersebut.
Mereka lantas berbagi tugas menyergap ES. Petugas lantas melakukan penghadangan di Jembatan Sungai Lukulo yang berada di Jalan Ronggowarsito.
“Saat berjaga di jembatan tiba-tiba ada pengendara jalan yang menghampiri petugas. Dia mengatakan melihat orang bersepeda yang ciri-cirinya mirip dengan ES di sekitar jalan menuju pertigaan Sokka. Saat disapa, pengendara sepeda ontel justru semakin ngebut,” kata Eko.
Mendengar informasi tersebut, Eko dan Adi Riyanto bergegas menuju lokasi menggunakan sepeda motor. Benar saja, di lokasi itu, petugas melihat ES. Setelah yakin itu ES, Adi Rianto lantas, memegang kaos bagian belakang ES. Tak ingin ditangkap ES pun mengelak. Saat itulah Adi terjatuh yang menyebabkan tangannya keseleo.
Jatuhnya Adi, membuat Eko yang mengendarai sepeda motor terpaksa mengerem mendadak. Suasana hujan dan jalan aspal yang licin, membuat sepeda motor mereka oleng dan tergelincir karena rem mendadak.
Melihat rekannya terjatuh, Adam Tri Wijiati berusaha menangkap ES dengan mengejar dan mendorong. Usaha yang dilakukan pun membuahkan hasil, dorongan Adam membuat ES akhirnya terjatuh dari sepeda.
Sementara itu, tak lagi menghiraukan sepeda motornya yang roboh di tengah jalan raya, Eko pun berlari mengejar ES. “Saat ketangkap ES juga sempat melakukan perlawanan, namun akhirnya dapat dilumpuhkan,” jelasnya.
Insiden penangkapan itu, kata Eko, juga membuat beberapa warga berkerumun, kendati demikian petugas menjelaskan, bahwa yang ditangkap adalah tahanan yang melarikan diri. Beberapa warga sempat pun akan emosi saat melihat ES yang sempat melawan petugas.
Baru setelah petugas Rutan berhasil mengamankan ES, kata mereka, datang mobil dari Polres Kebumen yang kebetulan sedang melintas. ES akhirnya dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke Polres beserta sepeda dan sepatu hasil curiannya. Tahanan akhirnya diantar ke Rutan Kebumen.
Kepada petugas, ES mengaku nekat kabur dari rutan bukan karena perlakuan pihak rutan yang buruk. "Dia kabur karena kangen kepada orang tuanya di Desa Sampang Kecamatan Sempor," kata Sutopo.(mam)