Harum manis di gelaran Expo ini memang berbeda dengan biasa yang dikenal. Selain ukurannya lebih besar, "harum manis versi Kebumen Expo" ini variasinya lebih banyak. Bahkan menampilkan aneka bentuk kartun.
Jadi, beda dengan harum manis yang selama ini sudah dikenal warga Kebumen yang bentuknya sama, yakni silinder dikemas plastik.
Harganya pun jauh lebih mahal. Bila harum manis biasa dijual dengan harga Rp 8000, yang ini dijual Rp 25 ribu perbuah. Hebatnya, harum manis ini sangat diminati anak-anak. Ujung-ujungnya, orang tua kena getahnya.
Repotnya, karena saking banyaknya yang mau beli, mereka harus antri. Sampai-sampai, penjaga stand membuat kupon. Jadi yang mau beli harus mendapatkan kupon dan dipanggil setelah harum manis pesanan itu jadi. Selain menunggu tak kurang dari 20 menit, mereka juga harus berdesak-desakan dengan pengunjung Kebumen Expo yang lalu lalang. Tak heran, stand harum manis yang berada di bagian barat itu selalu dijejali pembeli.
"Iya ngantrinya lama ini tapi tak apa-apa. Bentuknya menarik, jadi pengin beli. , " kata Revi Aleksa (11) ditemui usai membeli jajan idaman yang sedang "ngehit" itu.
Diperoleh keterangan, penjual harum manis di lingkungan dalam Expo berasal dari luar daerah. "Penjualnya dari luar daerah. (bentuk) Itu memang baru pertama di Kebumen," ujar Muhdir, penjaja harum manis asal Kebumen yang berjualan di luar stand Kebumen Expo.
"(kalau modelnya bervariasi) Gak bisa Mas untuk sehari-hari. Harganya mahal tidak terjangkau warga," kata Muhdir warga Desa Jatisari Kebumen yang sudah menjadi penjual harum manis sejak tahun 2008 itu.
Kebumen Expo sendiri merupakan event tahunan Pemkab Kebumen. Kali ini dalam rangkaian Hari Jadi Kebumen yang ke-389 dan berlangsung 28 Agustus hingga 2 September 2018. Setidaknya 96 stand ikut ambil bagian, baik dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD, produk UMKM, dan pengelola sejumlah obyek wisata. (cah)
