KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kendati hujan mulai turun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen masih akan terus melanjutkan droping atau bantuan air bersih. Bantuan baru akan dihentikan bila intensitas hujan sudah memadai.
"Bantuan masih berjalan sampai intensitas hujan tinggi. Saat ini baru hujan kiriman, "kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kebumen, Drs Muhyidin, Rabu (19/9/2018).
Dalam beberapa hari terakhir, hujan memang mulai turun di sejumlah wilayah Kabupaten Kebumen. Hanya memang, intensitasnya masih rendah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) sendiri memprediksi musim hujan baru dimulai Oktober. Jadi, saat ini baru musim pancaroba.
Sembari menunggu hujan benar-benar turun, BPBD Kebumen terus menyalurkan air bersih. Hingga Selasa (18/9/2018), BPBD Kebumen telah menyalurkan 822 tanki. Jumlah itu meliputi 49 desa di 11 kecamatan. "Perminggunya dikirimkan 123 tangki, " imbuh Muhyidin.
Sementara itu, sejumlah warga masih harus berkutat dengan krisis air bersih. Seperti misalnya warga RT 2 RW 2 Desa Jemur Kecamatan Kebumen ini. Sumur-sumus warga sudah mengering. Sudah begitu, belum semua warga disana mendapatkan bantuan air bersih meski sangat membutuhkan.
Demi mendapatkan air bersih, warga harus berjalan 1 km. Hasil yang diperoleh pun tidak mencukupi."Kami harus pandai menghemat saat menggunakan air," kata Winda salah satu warga.(*/cah)
"Bantuan masih berjalan sampai intensitas hujan tinggi. Saat ini baru hujan kiriman, "kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kebumen, Drs Muhyidin, Rabu (19/9/2018).
Dalam beberapa hari terakhir, hujan memang mulai turun di sejumlah wilayah Kabupaten Kebumen. Hanya memang, intensitasnya masih rendah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) sendiri memprediksi musim hujan baru dimulai Oktober. Jadi, saat ini baru musim pancaroba.
Sembari menunggu hujan benar-benar turun, BPBD Kebumen terus menyalurkan air bersih. Hingga Selasa (18/9/2018), BPBD Kebumen telah menyalurkan 822 tanki. Jumlah itu meliputi 49 desa di 11 kecamatan. "Perminggunya dikirimkan 123 tangki, " imbuh Muhyidin.
Sementara itu, sejumlah warga masih harus berkutat dengan krisis air bersih. Seperti misalnya warga RT 2 RW 2 Desa Jemur Kecamatan Kebumen ini. Sumur-sumus warga sudah mengering. Sudah begitu, belum semua warga disana mendapatkan bantuan air bersih meski sangat membutuhkan.
Demi mendapatkan air bersih, warga harus berjalan 1 km. Hasil yang diperoleh pun tidak mencukupi."Kami harus pandai menghemat saat menggunakan air," kata Winda salah satu warga.(*/cah)