 |
| IMAM/ESKSPRES |
Mekanismenya, setiap siswa diberi user dan pasword dari sekolah. User dan pasword itu, digunakan untuk login ke aplikasi Pemilihan Ketua OSIS. Sistem online selain memberi kemudahan juga lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Kepala SMK Wongsorejo Gombong, Ari Kusworo SKom MCS menyampaikan sistem online bukan hanya diberlakukan bagi pemilihan Ketua OSIS periode 2018-2019 saja. Periode sebelumnya,SMK Wongsorejo Gombong juga telah melaksanakan dengan sistem oline. “Ini sangat efektif hemat waktu dan hemat biaya,” tuturnya.
Setelah pemilihan selesai, hasilnya langsung dapat diketahui. Perhitungan dilakukan secara otomatis oleh sistem. Bahkan untuk siswa sebanyak 1.306 yang menggunakan hak pilih, hanya memerlukan waktu 5 jam saja. “Ini kan sangat efektif dan sangat efisien” jelasnya.
Selain itu lanjut, Ari Kusworo, pemilihan menggunakan sistem online juga tidak kenal suara rusak (tidak sah). Sebab pilihan yang disandingkan hanya para kandidat saja. Tidak ada pilihan golput. Siswa hanya dapat memberikan pilihan kepada satu kandidat saja, tidak bisa lebih. “Hanya dapat memberikan satu pilihan. Tidak bisa memilih dua,” paparnya.
Sementara itu pembina OSIS SMK Wongsorejo Wasita Adi Nugraha APKom menyampaikan, sistem online sangat efektif. Sistem ini juga dapat digunakan untuk pilihan kepala desa atau lainnya. Bukan hanya itu saja, sistem online juga dapat digunakan untuk ulangan siswa. Dengan itu maka setelah selesai ulangan, nilai peserta langsung dapat dilihat. Guru tidak lagi mengoreksi karena semua sudah otomatis. “Bukan hanya itu, sistem juga dapat mengklasifikasikan penilaian. Sehingga akan diketahui siswa mana pintar dan yang perlu perhatian lebih,” katanya.
Dalam Pilkasis itu, Arum Fadilah siswa kelas XI Multimedia terpilih sebagai Ketua OSIS SMK Wongsorejo Gombong periode 2018-2019. Dari 1.306 siswa yang menggunakan hak pilihnya, Arum mendapatkan 441 suara atau 33.5 persen. (mam)
