ANGGA PURENDA/RADAR SOLO |
Kecelakaan itu berawal ketika Ibnu yang mengendarai sepeda motor Honda Beat AD 6857 OV dari Daleman menuju Pakis. Saat itu Ibnu memboncengkan istrinya Deti Widyaningsih, 23 dan anaknya Masya Kirani Salsabila, 1.
Dari arah bersamaan melaju mobil Honda Jazz AD 8903 UH. Sampai di lokasi kejadian, mobil yang dikendarai Donie Setya Wibowo, 41, warga Solo ini hendak menyalip truk tak dikenal. Tetapi di depannya sudah ada sepeda motor Ibnu yang hendak belok kanan menuju arah rumahnya.
“Karena jaraknya sudah terlalu dekat akhirnya tabrakan pun tak terhindarkan. Ketiga korban yang awalnya menaiki sepeda motor ini terseret mobil di bagian depan sejauh kurang lebih 50 meter,” jelas Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono melalui Kanit Laka Polres Klaten, Ipda Adhi Prasidya Dana Hiswara, Kamis (27/9/2018).
Ketika terjadi kecelakaan tersebut, korban terpental dari sepeda motor, kemudian ketiganya ikut terseret tepat di bagian bumper mobil hingga membentur kaca mobil. Terutama sang pengendara yakni Ibnu pada bagian kepala, tangan, punggung mengalami luka cukup parah sehingga langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sedangkan kondisi sang istri Deti juga mengalami luka pada bagian kaki, dahi hingga nyeri di bagian punggung. Korban saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu. Begitu juga anaknya Masya juga mengalami luka pada kaki dan dahinya sehingga sempat menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.
“Untuk pengendara mobil tidak mengalami luka. Tadi memang mendapatkan informasi jika sang pengendara mau melarikan diri. Tapi karena takut diamuk massa setelah peristiwa itu, akhirnya dia berhenti,” jelasnya.
Kini barang bukti berupa mobil dan sepeda motor sudah berhasil diamankan di unit laka Polres Klaten. Sedangkan untuk pengendara mobil masih diperiksa untuk dimintai keterangan dengan diperkuat hasil olah TKP di lokasi kejadian.
Dirinya berharap jalan DPU Daleman-Pakis dapat diberikan lampu penerangan karena selama ini intensitas kendaraan yang melintas cukup padat tetapi kondisinya gelap.
Sementara itu, Kasubag Humas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu, Diniyah Lestari membenarkan jika korban atas nama Deti masih dalam perawatan. Sedangkan Masya yang sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut sempat dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo.
“Karena kondisinya tidak memungkinkan dirawat di sini. Tapi spesifik kondisinya kenapa saya tidak tahu,” jelasnya. (ren/bun)