sudarno ahmad/ekspres |
Untuk tingkat Kabupaten Kebumen sendiri dipusatkan di Pasar Wonokriyo Gombong. Hadir pada acara tersebut Plt Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav Suep. Serta sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kebumen Kebumen.
Selain itu, aksi tersebut juga melibatkan BUMD, para relawan mulai dari Gertak, Banser, LPK Siapindo, BPBD, PNS, TNI, Polri. Komunitas Sedulur Kebumen, Rumah Martha Tilaar, Muslim Peduli, Forum Kerukunan Umat Beragama, LDSK, pelajar hingga pramuka.
Usai apel pembukaan, mereka langsung menyebar ke titik-titik yang telah ditentukan oleh panitia untuk memunguti sampah dan dikumpulkan menggunakan wadah yang telah disediakan. Seluruh Anggota Forkompimda juga terlibat langsung memunguti sampah di kawasan pasar pagi.
Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kebumen, Sri Pambudi, mengatakan sedikitnya 700 orang terlibat dalam aksi di Pasar Wonokriyo. Sedangkan, untuk setiap desa dan kelurahan ditaget minimal 200 orang yang terlibat.
"Untuk Kabupaten Kebumen menargetkan 85 ribu orang dengan asumsi di setiap desa/kelurahan sedikitnya ada 200 orang yang terlibat," kata Sri Pambudi, disela-sela kegiatan.
Sri Pambudi menjelaskan World Clean Up Day atau Hari pungut sampah sedunia yang jatuh pada tanggal 15 September merupakan gerakan bersih sampah yang meliputi 150 negara di dunia dengan melibatkan 350 juta orang atau 10 persen penduduk dunia. Untuk Indonesia menargetkan 13 juta orang, sedangkan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3 juta orang yang akan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Menurutnya, aksi ini dilatarbelakangi dengan keprihatinan dunia terhadap makin maraknya timbulan sampah. Terutama sampah plastik yang daya tahannya bisa sampai puluhan tahun tertimbun dalam tanah atau dalam laut. Bahkan menurut data 2015, Indonesia menduduki ranking 2 setelah Cina dalam produksi sampah plastik yang mencemari laut.
"Dengan aksi ini diharapkan bisa menjadi satu gerakan masif yang menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam menangani masalah sampah yang ada di lingkungan masing-masing," terangnya.
Plt Bupati Yazid Mahfudz, mengingatkan pentingnya kesehatan dengan cara menjaga dan membebaskan lingkungan dari sampah. Terlebih, Kebumen dalam sehari mengeluar sampah sekitar 638 ton per hari dari 26 kecamatan.
Pada 2017 lalu, persentase sampah di wilayah perkotaan yang terangkut ke TPA sebanyak 45,97 persen. Hingga saat ini sampah masih banyak mencemari lingkungan. Seperti sungai, laut, perkampungan, pasar maupun di beberapa fasilitas publik. "Ini berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan," ujarnya.
Aksi pungut sampah, kata dia, menjadi momentum mempersatukan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalagan sampah di Kebumen. "Sudah saatnya kita semakin serius menjaga lingkungan. Jagalah bumi, karena di bumilah tempat tinggal kita. Tidak ada pilihan lain selain menjaga dan merawatnya," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Plt Bupati juga memberikan bantuan alat kebersihan berupa gerobak dan becak sampah kepada Kelurahan Wero dan Kelurahan Gombong. Setelah kegiatan bersih-bersih sampah selesai dilanjutkan ramah tamah yang diisi dengan pembagian door prize untuk peserta.(ori)