• Berita Terkini

    Jumat, 14 September 2018

    Susur Pantai Selatan, BPJS Kesehatan Kebumen Sosialisasikan Program JKN KIS

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - BPJS Kesehatan Cabang Kebumen mengajak sejumlah jurnalis untuk melihat langsung program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di tengah masyarakat.

    Acara yang dikemas dalam media gathering ini dilakukan dengan mengunjungi langsung kelompok masyarakat yang berada di daerah pesisir selatan Kebumen.

    Kegiatan ini diikuti 15 media partner mitra BPJS Kesehatan Cabang Kebumen yang berasal dari media cetak, elektronik, televisi, maupun online wilayah kerja Kabupaten Kebumen, Purworejo dan Wonosobo. Hadir pula Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kebumen Maya Susanti beserta sejumlah kepala bidang dan staf.

    Acara dimulai dari base camp Jeep wisata di Buluspesantren, Kamis pagi (13/9/2018). Selanjutnya dengan menggunakan jeep wisata, para peserta menyusuri pesisir selatan Kebumen.

    Di sejumlah titik, rombongan berhenti untuk melakukan sosialisasi sekaligus menanyakan program JKN-KIS di masyarakat. Salah satunya di obyek wisata Kalibuntu Desa Jogosimo Kecamatan Klirong.

    Ditempat ini, Kosod (61), warga setempat mengaku belum ikut program JKN-KIS. Dia beralasan tidak didaftarkan oleh perangkat desa setempat untuk ikut program tersebut.

    "Sanjange jatahe pun telas, dados dereng saged ndaftar," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pasir itu.

    Saat Maya Susanti menunjukkan kartu peserta JKN-KIS, Kosod spontan ingin memiliki kartu itu. Sebab dia mengaku harus keluar biaya untuk setiap berobat. Bahkan belum lama ini dia harus keluar uang jutaan rupiah untuk biaya pengobatan keluarganya yang sakit.

    "Monggo secepatnya diurus ke pak RT atau desa agar bisa ikut program JKN KIS," saran Maya Susanti.

    Ditempat lain, seorang warga Ayah, Sabar (47) mengaku belum ikut program JKN KIS karena merasa belum butuh. Dengan anggota keluarga yang berjumlah lima oran, Sabar merasa berat untuk membayar iuran tiap bulannya. "Penginnya dibayari pemerintah tapi katanya saya tidak masuk golongan warga miskin," ucapnya.

    Sementara Nuri, salah satu pengajar PAUD mengaku ikut Program JKN-KIS tidak hanya sekedar untuk investasi kesehatan tapi juga untuk membantu warga lain.
    "Harapannya jangan dipakai kartunya tapi kalau sakit kan sudah tidak khawatir," ucapnya saat mengikuti pertemuan di mercusuar Tanggulangin.

    Maya Susanti mengaku memang perlu edukasi secara kontinyu agar masyarakat tergugah menjadi peserta JKN-KIS secara aktif. Selain itu mindset masyarakat juga perlu diubah.

    "Program JKN KIS adalah wujud gotong royong yang nyata dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat," tegasnya.

    Dia menambahkan, saat ini BPJS Kesehatan Cabang Kebumen tengah menggenjot perluasan cakupan kepesertaan JKN-KIS untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) minimal 95% di 2019 mendatang.

    Target ini tidak mudah. Sebab per 5 September 2018, coverage kepesertaan JKN KIS di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kebumen baru mencapai 2.237.489 jiwa atau 74,57% dari total penduduk 3.000.611 jiwa. Kebumen tercatat paling banyak pesertanya dengan 1.094.986 atau 80% persen. Sementara Wonosobo 604.572 (70,17%) dan Purworejo 537.931 (69,49%).
    "Ada kenaikan peserta tapi relatif sedikit, untuk itu perlu akselerasi untuk meningkatkan cakupan peserta," imbuhnya.

    Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjalin kerja sama dengan pemda setempat. Seperti dengan Pemkab Purworejo yang menerbitkan surat edaran untuk peningkatan kepesertaan JKN KIS. Cara lain adalah menggugah badan usaha untuk membayar iuran peserta JKN KIS melalui program CSR.

    "Alhamdulillah sudah ada puluhan badan usaha yang melakukan itu. Hasilnya cukup signifikan menambah kepesertaan," ucapnya.

    Disisi lain, BPJS Kesehatan juga menggandeng kejaksaan untuk meningkatkan kepatuhan para pemberi kerja agar memberikan data yang valid terkait jumlah karyawannya.
    Yang terjadi saat ini, ada sejumlah pengusaha yang hanya mendaftarkan sebagian karyawannya sebagai peserta JKN-KIS.

    "Misalnya karyawannya 100 tapi yang didaftarkan hanya 50 bahkan malah kurang. Padahal amanat undang-undang mewajibkan pemberi kerja untuk mengikutkan karyawannya dalam program JKN KIS," kata Maya diamini Kabid Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Kebumen, Muh Subhan.

    Sementara untuk memudahkan warga mendaftar JKN KIS, BPJS juga mempermudah kanal pendaftaran. Seperti drop box di kecamatan, kader JKN KIS hingga mobile JKN yang bisa diunduh di playstore.

    Sementara Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik, Wilis Haryuni menuturkan, Media Gathering sengaja digelar untuk meningkatkan sinergi dan menjalin keakraban dengan rekan media guna meningkatkan koordinasi dalam memberikan informasi yang akurat dan valid kepada masyarakat.

    “Maraknya hoax tentang JKN-KIS sangat merugikan peserta, terlebih jika ada penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Sehingga peran media yang senantiasa berkomunikasi baik dengan humas BPJS Kesehatan sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi berita yang beredar dengan menyediakan informasi yang valid dan akurat seputar penyelenggaraan Program JKN-KIS utamanya di wilayah kerja Kabupaten Kebumen, Purworejo dan Wonosobo," bebernya saat sesi dialog di Pantai Logending. (has)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top