fotoistimewa |
Gerakan pungut sampah di Tegalretno menyasar obyek wisata (obwis) Laguna Nyai Ronggeng yang berada di wilayah tersebut. Ratusan warga mengikuti aksi yang digelar dari pukul 06.00-09.00 WIB ini. Mereka terdiri dari banyak unsur baik warga, pemerintahan desa hingga kalangan pelajar.
"Dari pihak desa awalnya menyebar 200 undangan. Namun yang hadir lebih dari 300 orang. Jumlah itu belum siswa-siswa SD yang tidak masuk daftar undangan,"kata Kepala Desa Tegalretno, Petanahan, Supriyanto.
Dengan membawa peralatan bersih-bersih, warga bahu membahu membersikan lingkungan. Lalu, sampah itu dipisahkan antara yang organik dan non organik. Selanjutnya, sampah-sampah itu dikumpulkan menjadi satu di tingkat kecamatan yang kemudian dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Perangkat Desa Tegalretno, Teguh Priyatno menambahkan setiap peserta yang hadir kemarin diberi stiker sebagai bentu apresiasi telah ikut serta dalam kegiatan kemarin. Teguh mengaku sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. "Ini sangat membantu sekali. Dengan kebersihan lingkungan apalagi di lokasi wisata menjadikan tingkat kunjungan wisata di wilayah kami akan meningkat," ujarnya.
Gerakan Pungut Sampah Tingkat Kabupaten Kebumen sendiri dipusatkan di Pasar Wonokriyo Gombong dengan dipimpin langsung Plt Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz. Tak kurang dari 1000 peserta dari jajaran Forkopimda, perwakilan OPD Kebumen, Polres Kebumen, Kodim 0709 Kebumen, pelajar, mahasiswa, pedagang, komunitas pecinta lingkungan, pegiat media, dan berbagai organisasi masyarakat maupun komunitas di Kebumen mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan yang serempak dilakukan di Indonesia dan seluruh dunia tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar mencintai lingkungan dan menjaga kelestarian alam sekitar, terutama dari sampah yang dibuang sembarangan hingga mengotori bumi. Sampah yang dibuang sembarangan hingga mencemari alam baik di darat maupun di laut berakibat merusak ekosistem dan mengancam kelestarian alam sekitar.(cah)