IMAM/EKSPRES |
Ini ditegaskan oleh Budayawan Nasional Ngatawi Al-Zastrouw, saat menjadi narasumber Seminar Kebudayaan dan Kepemudaan di IAINU Kebumen, Kamis (11/10/2018). Menurutnya ada beberapa strategi revitalisasi budaya yang dapat dilakukan yakni rekonstruksi dan prefentif.
Rekontruksi dilaksanakan dengan memelihara dan mengambil budaya yang baik. Sedangkan prefentif dilaksanakan dengan mengutamakan mencegah kerusakan daripada mencari kebaikan. "Yang tidak kalah penting upaya referensi yakni menggali pengetahuan dan membuat wacana tandingan. Ini untuk menangkal faham yang tidak sesuai dengan Indonesia," tuturnya, yang juga merupakan Dosen Kebudayaan UNU Jakarta itu.
Ngatawi yang juga mantan Ketua Lesbumi PBNU pun mengingatkan kepada para pemuda agar mengetahui dasar atau referensi budaya Indonesia. Ini agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar yang tidak sesuai. Masyarakat Indonesia khususnya kalangan muda juga diminta untuk mengintensifkan interaksi sosial baik di kalangannya maupun masyarakat. "Untuk menangkal radikalisme dan terorisme bukan saja perlu Densus 88, tetapi juga Densus Kebudayaan," katanya yang seketika disambut tepuk tangan para peserta seminar.
Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Nadhdlatul Ulama (BEN IAINU) Kebumen Ani Masruroh menyampaikan seminar diikuti oleh 300 peserta. Para peserta terdiri dari mahasiswa, pelajar, organisasi kepemudaan, dan perwakilan BEM Perguruan Tinggi Nadhdlatul Ulama (PTNU). “Banyak aktifis-aktifis muda yang menjadi peserta,” jelasnya.
Ani berharap adanya seminar dapat menjadi pematik bagi para pemuda untuk dapat memahami budaya. Sebab dengan mengetahui kebudayaan maka dapat memahami jati diri suatu bangsa. Selain itu memahami budaya juga sangat penting untuk menangkal paham radikalisme.
“Dengan mengetahui siapa diri kita, maka akan diketahui pula apa yang baik dan tidak baik untuk kita. Menangkal paham radikalisme dapat dilakukan dengan pemahaman budaya. Untuk itu penting sekali bagi generasi muda untuk mampu memahami budaya yang ada,” ucapnya. (mam)