IMAM/EKSPRES |
Ratusan peserta mengikuti Manasik Haji tersebut. itu terdiri dari siswa dan juga guru RA Masyitoh dan MI Sulap. Jumlah siswa RA Masyitoh sebanyak 56, sedangkan siswa MI Sulap mencapai 173. Manasik Haji juga mendapatkan bimbingan Pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen Drs H Darisun MPdI.
Kepala RA Masyitoh Dra Hj Suparti menyampaikan kegiatan diawali dengan upacara pengingatan HSN sekitar pukul 07.00 WIB. Usai upacara dilaksanakan kegiatan dilanjutkan dengan Manasik Haji. Kegiatan manasik menggambarkan perjalanan Ibadah Haji yang sesungguhya.
Ini dimulai dari menggambarkan perjalanan dari hotel tempat menginap. Setelai itu peserta niat menjalankan ibadah Miqot. Setelah itu peserta melaksanakan kegiatan Wuquf di Padang Arafah. Setelah Wuquf peserta menginap di Musdalifah. Dari situ peserta kemudian berjalan menuju Mina untuk melaksanakan melempar Jumroh. “Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Thowaf, Syai dan mencukur rambut (Tahalul),” katanya.
Banyak cara yang dapat dilaksanakan untuk sosialisasi. Kendati demikian sebaiknya sosialisasi dilakukan dengan hal-hal yang bermanfaat. Adanya Manasik Haji akan memberikan gambaran kepada siswa tentang pelaksanaan ibadah haji. “Ini sangat penting, agar para siswa mempunyai cita-cita dapat melaksanakan Rukun Islam yang ke lima,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut Drs Suparti juga menyampaikan pentingnya pendidikan agama bagi manusia. Pendidikan agama akan membentuk karakter manusia. Dengan agama maka hidup akan mempunyai tuntunan yang baik. Untuk itu pihaknya berharap agar kepada masyarakat Peniron agar menyekolahkan anaknya di RA Masyitoh maupun MI Sulap. “Kelebihannya jelas lebih banyak pendidikan agamanya,” ucapnya. (mam)