foto : wiwid arif/magelang ekspres |
Dari keterangan yang dihimpun, Heri yang mengendari sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AA 4192 QG melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur atau Jalan Mayjend Bambang Soegeng, Mertoyudan. Sesampainya di depan pintu masuk Kantor Walikota Magelang, sebuah kendaraan roda empat, yang hendak masuk.
Diduga lantaran penyalaan lampu sein sedikit terlambat, sehingga korban tidak punya persiapan untuk menghindari tabrakan. Akibatnya, sepeda motor yang dikemudikan Heri menabrak sisi kanan mobil berwarna hitam tersebut. Korban sempat menabrak kanstin sebelum akhirnya kepalanya membentur pagar jalan setinggi sekitar 80 cm itu.
Warga yang melihat peristiwa nahas tersebut tak ada yang berani mendekat. Pasalnya, dari hidung korban terus mengucurkan darah. Kondisi korban pun tidak sadarkan diri.
”Tidak ada yang berani mengangkat, lalu kami minta tolong petugas kepolisian di samping Artos, untuk mengevakuasinya. Sekitar 5 menit setelah kejadian petugas lalu datang,” kata salah satu saksi mata, Didik Nugroho.
Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di Kantor Walikota Magelang itu juga mendengar dentuman keras ketika sepeda motor yang dikemudikan Heri bertabrakan dengan pagar pembatas.
”Kemungkinan karena helmnya tidak dipasang sempurna karena ketika terjadi benturan, helmnya terlempar duluan. Kepalanya tidak ada perlindungan dan langsung berbenturan dengan tembok. Padahal, kecepatannya lumayan tinggi,” katanya.
Kejadian itu sontak memicu pegawai Pemkot Magelang ramai-ramai mendatangi pintu gerbang. Rupanya pengemudi roda empat yang sempat bersenggolan dengan korban juga merupakan salah satu karyawan Pemkot Magelang.
Kasus kecelakaan maut ini sekarang masih ditangani Satlantas Polres Magelang. Petugas bahkan langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), yang sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Sarwo Edhi Wibowo padat beberapa saat. (wid)