• Berita Terkini

    Jumat, 19 Oktober 2018

    Taspen Dipotong, Pensiunan Bawa Truk Tabrak Pintu Bank Jateng

    WISNU AJI/RADAR KUDUS
    REMBANG – Lantaran kecewa dana taspen dipotong, oknum pensiunan guru asal Kecamatan Sedan berinisial MR melakukan aksi koboy. Dia nekat menabrakkan truk ke pintu BPD Bank Jateng Cabang Kota Rembang.

    Dia merasa kesal, karena pemotongan diduga dilakukan pihak bank tanpa ada klarifikasi. Kejadian ini sempat menggemparkan karyawan maupun nasabah yang ada di bank itu. Karena saat kejadian merupakan waktu pelayanan, sekitar pukul 10.40 (17/10/2018) lalu.

    MR sendiri, datang ke bank untuk menghadiri undangan rekam data usai purna. Usai mengikuti perekaman itu, bukannya pulang, dia justru melakukan aksi perusakan. Dia memasukkan truk dump bernomor polisi (nopol) K 1614 ND ke halaman parkir bank. Begitu kondisi parkiran sepi, dia melanjutkan laju truknya dengan kencang.

    Truk itu pun menabrak papan pengumuman, kaca bagian depan bank, dan lantai tangga keramik. Akibatnya benda-benda yang ditabrak ini pecah. Langkahnya terhenti setelah ban mengalami selip dan tangki solar di sebelah kanan truk bocor setelah menabrak dinding. Mengetahui insiden ini, satpam mengamankan MR. Dia kemudian dibawa ke Mapolres Rembang.

    Pimpinan Bank Jateng Rembang Dwi Handoyo saat dikonfirmasi di kantornya kemarin, tidak menampik adanya perusakan ini. Meski demikian, kemarin pelayanan di bank tersebut sudah kembali normal.

    Dia yang saat itu berada di kantornya, begitu melihat ada kegaduhan spontan keluar ruangan. Namun, dia tak tahu persis aksi itu dilakukan sengaja atau karena kendaraan mengalami trouble mesin atau korsleting.

    Saat kejadian itu, nasabah dan karyawan bank seketika menghindar. ”Alhamdulilah di dalam tidak ada korban jiwa. Satpam nyaris terlindas truk, tapi selamat. Hanya mengalai luka lecet. Sebab, dia mencegah truk tersebut,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Kudus kemarin.

    Dia menambahkan, pasca kejadian ini, pihak bank lebih waspada dan menjadikan evaluasi. Sebab, keamanan ketat tak menjamin aksi nekat seseorang. ”Kejadia ini spontan. Jadi, tak dapat dicegah. Namun yang pasti, kesigapan satpam dibantu petugas dapat mengatasi kejadian itu. Sehingga tak ada korban jiwa,” imbuhnya. (noe/lin)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top