SAIFUL ANWAR/RADAR KUDUS |
Kepala Desa Sriombo, Suryo Anik Dwinarko menyebut, sebelum penemuan arca potongan kepala Budha serta batu bata kuno pekan lalu, warga juga pernah menemukan berbagai benda bersejarah lainnya. Namun, pada tahun-tahun yang lalu warga belum mengerti bahwa benda-benda tersebut bernilai sejarah tinggi.
”Kalau penemuan bata-bata lebar itu sudah sering sebenarnya. Ketika penggalian untuk sutet dulu juga pernah ditemukan bata-bata seperti kemarin. Tapi karena warga tidak ‘ngeh’ ya dibiarkan begitu saja,” ungkap dia kemarin.
Selain batu bata, warga juga pernah menemukan arca sepanjang satu meter saat penggalian bakal pondasi masjid di Desa Sriombo. Sayang, ketika itu, lagi-lagi warga tak mengerti bahwa benda tersebut memiliki nilai sejarah tinggi.
Ketua Formas (Forum Masyarakat Sejarah) Rembang, Ernantoro menyebut, berdasarkan sejarah Lasem, Desa Sriombo memang lokasi adanya Candi Pucangsulo. Sehingga, penemuan tersebut menjadi bukti ilmiah bahwa candi tersebut benar-benar ada.
”Kalau Desa Sriombo, sejak dulu memang sering ditemukan (benda bersejarah). Itu sesuai dengan sejarah Lasem, bahwa di lokasi tersebut memang ada Candi Pucangsulo,” terangnya. (ful/ali)