KEBUMEN (kebumenekspres,com) - Amukan babi hutan memakan korban jiwa di Desa Peniron Kecamatan Pejagoan. Korban meninggal, Sunardi (65), warga RT 2 RW 5 Desa Peniron Kecamatan Pejagoan.
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian memilukan tersebut terjadi Senin (12/11/2018) pagi tadi. Berawal saat babi hutan mengamuk di areal perkebunan warga di desa setempat.
Tak hanya merusak kebun, babi hutan alias celeng itu juga menyerang warga. Selain korban, babi hutan juga menyerang Sudarti (55) warga RT 1 RW 5 Dukuh Jetis, Desa Peniron Kecamatan Pejagoan. Keduanya sempat ditolong warga yang melarikannya ke rumah penduduk.
Naas bagi korban, akhirnya meninggal pada Senin menjelang siang pukul 10.30 WIB karena luka yang dideritanya. Korban mengalami luka di paha kiri selebar 12 cm , punggung belakang luka ada 5 luka , luka mata sebelah kanan atas, luka di bibir atas sebelah kanan.
Sementara, Sudarti mengalami luka parah dan masih dalam perawatan Bidan setempat. Adapun babi hutan dilaporkan akhirnya berhasil ditangkap dan kemudian dibunuh beramai-ramai oleh warga. Salah satu pemerintah desa Peniron dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Kami meminta agar warga behati-hati agar kejadian ini tidak berulang," katanya. (cah)
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian memilukan tersebut terjadi Senin (12/11/2018) pagi tadi. Berawal saat babi hutan mengamuk di areal perkebunan warga di desa setempat.
Tak hanya merusak kebun, babi hutan alias celeng itu juga menyerang warga. Selain korban, babi hutan juga menyerang Sudarti (55) warga RT 1 RW 5 Dukuh Jetis, Desa Peniron Kecamatan Pejagoan. Keduanya sempat ditolong warga yang melarikannya ke rumah penduduk.
Naas bagi korban, akhirnya meninggal pada Senin menjelang siang pukul 10.30 WIB karena luka yang dideritanya. Korban mengalami luka di paha kiri selebar 12 cm , punggung belakang luka ada 5 luka , luka mata sebelah kanan atas, luka di bibir atas sebelah kanan.
Sementara, Sudarti mengalami luka parah dan masih dalam perawatan Bidan setempat. Adapun babi hutan dilaporkan akhirnya berhasil ditangkap dan kemudian dibunuh beramai-ramai oleh warga. Salah satu pemerintah desa Peniron dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Kami meminta agar warga behati-hati agar kejadian ini tidak berulang," katanya. (cah)