KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Menarik melihat kiprah para seniman perempuan yang tergabung dalam Sanggar Larasati ini. Di tengah gempuran tehnologi dan budaya modern, mereka memilih nguri-uri seni budaya khususnya wayang orang.
Hebatnya, mereka mampu membawakannya dengan baik. Seperti saat mereka mengisi malam selapanan Kampung Jawa, Desa Ambalresmi Kecamatan Ambal, Sabtu malam (17/11/2018) kemarin. Saat itu, mereka yang membawakan lakon babad Ramayana berjudul "Sinta Obong" itu berhasil memukau pengunjung dan pejabat yang hadir pada kesempatan itu.
Ketua penyelenggaram Ismaun, menyampaikan pentas seni kemarin digelar dalam rangka puncak selapanan Kampung Jawa di tahun 2018. Dimana dalam setiap lapanan, Kampung Jawa selalu mementaskan seni budaya jawa. Khusus untuk malam itu, dipentaskan wayang orang dengan pemain dari Sanggar Larasati. Tak kurang dari 40 pemain terlibat dalam pementasan itu.
"Pentas wayang orang dengan pemain wanita ini baru kali pertama. Harapannya, sanggar Larasati dapat dikenal di masyarakat sekaligus ini sebagai upaya melestarikan budaya jawa," ujar Ismaun.
Agustina Mayangsari, salah satu seniman dari Sanggar Larasati, mengungkapkan kebanggaannya bisa ikut ambil bagian dalam pementasan kemarin. Butuh persiapan 1 bulan sebelum mereka bisa tampil membawakan lakon "Sinta Obong" yang menceritakan kisah diculiknya Dewi Sinta oleh Raja Alengka, Rahwana.
Setelah berhasil direbut kembali, Rama yang merupakan suami Dewi Sinta, meragukan kesetiaan dan kesucian istrinya itu. Hingga kemudian, Sinta dibakar dengan api
untuk membuktikan bahwa dia tetap setia dan terjaga kehormatannya meski cukup lama disekap Raja Rahawana.
"Kami berharap, ini dapat membuat warga masyarakat mencintai seni budaya dan mau melestarikannya," ujar Agustina.
Sementara itu, salah satu warga, Saefur, mengaku cukup terkesan dengan penampilan para seniman wanita dari Sanggar Larasati yang memainkan lakon "Sinta Obong". Para wanita itu luwes memainkan karakter tokoh yang mereka perankan. Termasuk, karakter laki-laki atau tokoh pria. "Apa yang dilakukan Sanggar Larasati ini harapannya bisa
menginsipirasi masyarakat khususnya generasi muda agar mencintai budaya jawa," imbuhnya.
Hadir pada pementasan kemarin, Drs Sudirman dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, juga Dalang senior Basuki Hendroprayitno serta jajaran Muspika Kecamatan Ambal. Ribuan warga masyarakat menjadi saksi kehebatan para perempuan dari Sanggar Larasati. (*/cah)
Hebatnya, mereka mampu membawakannya dengan baik. Seperti saat mereka mengisi malam selapanan Kampung Jawa, Desa Ambalresmi Kecamatan Ambal, Sabtu malam (17/11/2018) kemarin. Saat itu, mereka yang membawakan lakon babad Ramayana berjudul "Sinta Obong" itu berhasil memukau pengunjung dan pejabat yang hadir pada kesempatan itu.
Ketua penyelenggaram Ismaun, menyampaikan pentas seni kemarin digelar dalam rangka puncak selapanan Kampung Jawa di tahun 2018. Dimana dalam setiap lapanan, Kampung Jawa selalu mementaskan seni budaya jawa. Khusus untuk malam itu, dipentaskan wayang orang dengan pemain dari Sanggar Larasati. Tak kurang dari 40 pemain terlibat dalam pementasan itu.
"Pentas wayang orang dengan pemain wanita ini baru kali pertama. Harapannya, sanggar Larasati dapat dikenal di masyarakat sekaligus ini sebagai upaya melestarikan budaya jawa," ujar Ismaun.
Agustina Mayangsari, salah satu seniman dari Sanggar Larasati, mengungkapkan kebanggaannya bisa ikut ambil bagian dalam pementasan kemarin. Butuh persiapan 1 bulan sebelum mereka bisa tampil membawakan lakon "Sinta Obong" yang menceritakan kisah diculiknya Dewi Sinta oleh Raja Alengka, Rahwana.
Setelah berhasil direbut kembali, Rama yang merupakan suami Dewi Sinta, meragukan kesetiaan dan kesucian istrinya itu. Hingga kemudian, Sinta dibakar dengan api
untuk membuktikan bahwa dia tetap setia dan terjaga kehormatannya meski cukup lama disekap Raja Rahawana.
"Kami berharap, ini dapat membuat warga masyarakat mencintai seni budaya dan mau melestarikannya," ujar Agustina.
Sementara itu, salah satu warga, Saefur, mengaku cukup terkesan dengan penampilan para seniman wanita dari Sanggar Larasati yang memainkan lakon "Sinta Obong". Para wanita itu luwes memainkan karakter tokoh yang mereka perankan. Termasuk, karakter laki-laki atau tokoh pria. "Apa yang dilakukan Sanggar Larasati ini harapannya bisa
menginsipirasi masyarakat khususnya generasi muda agar mencintai budaya jawa," imbuhnya.
Hadir pada pementasan kemarin, Drs Sudirman dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, juga Dalang senior Basuki Hendroprayitno serta jajaran Muspika Kecamatan Ambal. Ribuan warga masyarakat menjadi saksi kehebatan para perempuan dari Sanggar Larasati. (*/cah)