Rizal Ifan Chanaris. |
Parahnya, material tanah dari tebing dengan panjang 15 meter dan tinggi 5 meter tersebut mengancam rumah-rumah warga yang berada persis di bawahnya. Sedikitnya tiga rumah menjadi yang paling berpotensi terkena bahaya. Yakni rumah milik Aji, Erianto, dan Fitron semuanya masuk di Rt 01/ Rw 04 yang sempat tertimpa tanah namun tidak mengalami kerusakan sedikit pun.
“Hujan sendiri mulai turun pukul 15.00 WIB dengan sangat deras selama kurang lebih dua jam. Akibatnya, tanah pada bahu jalan yang berada persis di atas pemukiman warga jenuh oleh air dan longsor. Material tanah tersebut tepat mengenai rumah tiga warga meski kondisinya kami pastikan aman dan tidak mengalami kerusakan apapun,” jelas Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, Senin (26/11).
Guna mengantisipasi hal-hal atau kemungkinan lain yang tak diinginkan, saat ini petugas telah memasang rambu tanda bahaya serta menyangga tebing yang longsor tersebut menggunakan karung berisi pasir.
“Kami tetap menghimbau kepada seluruh warga di lokasi tersebut untuk senantiasa berhati-hati,” pintanya.
Gito menyebut, Kecamatan Pringsurat sendiri secara umum masuk dalam kategori kawasan rawan bahaya, terutama tanah longsor. Hal ini disebabkan kondisi geografis wilayah yang didominasi oleh pegunungan maupun perbukitan dengan kontur tanah cukup labil.
“Saat musim hujan seperti ini, beberapa titik di wilayah Kecamatan Pringsurat cukup rawan dilanda tanah longsor,” pungkasnya. (riz)