KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Salah satu tokoh masyarakat Desa Kebulusan Pejagoan H Zubair Syamsu SSos mengaku sangat prihatin dengan kondisi atlet di Kabupaten Kebumen. Salah satunya mendasari dari salah satu atlet tinju warga Desa Kebulusan Brian Aldi yang berhasil meraih Juara III pada Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah (Porpov Jateng).
Meski telah berhasil mengharumkan nama Kebumen di kancah Jawa Tengah, namun Brian mengaku belum mendapat tali asih dari Pemerintah Daerah Kebumen. Padahal teman-temanya di Kabupaten lain mendapat tali asih saat berhasil menjadi juara tingkat provinsi. “Saya sangat prihatin dengan hal tersebut, terlebih banyak atlet yang justru lahir di dari kalangan keluarga yang pas-pasan,” tuturnya, Selasa (6/11/2018).
Zubair menyampaikan, atlet tinju merupakan petarung, yang mana semangat dan kondisi fisik harus terjaga dengan baik. Semangat dapat muncul manakala ada perhatian. Sedangkan fisik tentunya terbentuk dengan disiplin latihan dan kecukupan gizi. “Gizi sangat penting untuk para atlet, terlebih tinju. Untuk itu penting sekali adanya perhatian,” jelasnya yang juga pernah menjabat sebagai Lurah Selang Kebumen itu.
Sebagai tetangga, Zubair mengetahui betul kondisi keluarga Brian. Brian merupakan sosok anak muda yang tidak mudah patah arang. Dia mempunyai semangat yang tinggi untuk dapat meraih prestasi. Lulusan SMP Negeri 1 Pejagoan itu, menyukai olah raga tinju sejak masih belajar di SMK Maarif 1 Kebumen.
“Tali asih itu sangat penting diberikan sebagai penghargaan atas sebuah prestasi. Jangan dilihat besarnya nominal adanya penghargaan menjadi bentuk perhatian guna meningkatkan semangat,” tegasnya.
Zubair menambahkan, bukan hanya bagi Brian saja, Pemkab Kebumen seharusnya dapat memberi perhatian kepada atlet atau siapapun yang berhasil meraih prestasi. Baik itu prestasi akademik maupun lainnya. “Generasi muda itu merupakan penerus dari para orang tua. Jika kita mengajari saling menghargai, tentunya mereka juga akan menghargai generasi berikutnya,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Brian Aldi (18) warga RT 1 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan berhasil meraih Juara III cabor tinju pada Porpov Jateng.
Anak pertama pasangan Anwari (50) dengan Siti Nur Fatimah (47) itu berlaga di Kelas 64 Light Welter. Pihaknya didampingi oleh Marsinus Yosa yang merupakan Pelatih Tinju asal Desa Grenggeng Karangayar. Selain itu Brian juga didampingi oleh official Tuyono asal Desa Pengempon Kecamatan Sruweng.
Atas prestasinya tersebut, Brian mendapat Mendali Peringgu, Sertifikat dan Maskot Porpov Jawa Tengah. Namun demikian hingga kini Brian mengaku belum mendapat uang pembinaan. Brian mengaku tidak tahu pasti apakah akan mendapat uang pembinaan atau tidak. “Mudah-mudahan dapat sich, uang akan saya gunakan untuk melengkapi perlengkapan tinju yang sudah rusak,” katanya waktu itu. (mam)
Meski telah berhasil mengharumkan nama Kebumen di kancah Jawa Tengah, namun Brian mengaku belum mendapat tali asih dari Pemerintah Daerah Kebumen. Padahal teman-temanya di Kabupaten lain mendapat tali asih saat berhasil menjadi juara tingkat provinsi. “Saya sangat prihatin dengan hal tersebut, terlebih banyak atlet yang justru lahir di dari kalangan keluarga yang pas-pasan,” tuturnya, Selasa (6/11/2018).
Zubair menyampaikan, atlet tinju merupakan petarung, yang mana semangat dan kondisi fisik harus terjaga dengan baik. Semangat dapat muncul manakala ada perhatian. Sedangkan fisik tentunya terbentuk dengan disiplin latihan dan kecukupan gizi. “Gizi sangat penting untuk para atlet, terlebih tinju. Untuk itu penting sekali adanya perhatian,” jelasnya yang juga pernah menjabat sebagai Lurah Selang Kebumen itu.
Sebagai tetangga, Zubair mengetahui betul kondisi keluarga Brian. Brian merupakan sosok anak muda yang tidak mudah patah arang. Dia mempunyai semangat yang tinggi untuk dapat meraih prestasi. Lulusan SMP Negeri 1 Pejagoan itu, menyukai olah raga tinju sejak masih belajar di SMK Maarif 1 Kebumen.
“Tali asih itu sangat penting diberikan sebagai penghargaan atas sebuah prestasi. Jangan dilihat besarnya nominal adanya penghargaan menjadi bentuk perhatian guna meningkatkan semangat,” tegasnya.
Zubair menambahkan, bukan hanya bagi Brian saja, Pemkab Kebumen seharusnya dapat memberi perhatian kepada atlet atau siapapun yang berhasil meraih prestasi. Baik itu prestasi akademik maupun lainnya. “Generasi muda itu merupakan penerus dari para orang tua. Jika kita mengajari saling menghargai, tentunya mereka juga akan menghargai generasi berikutnya,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Brian Aldi (18) warga RT 1 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan berhasil meraih Juara III cabor tinju pada Porpov Jateng.
Anak pertama pasangan Anwari (50) dengan Siti Nur Fatimah (47) itu berlaga di Kelas 64 Light Welter. Pihaknya didampingi oleh Marsinus Yosa yang merupakan Pelatih Tinju asal Desa Grenggeng Karangayar. Selain itu Brian juga didampingi oleh official Tuyono asal Desa Pengempon Kecamatan Sruweng.
Atas prestasinya tersebut, Brian mendapat Mendali Peringgu, Sertifikat dan Maskot Porpov Jawa Tengah. Namun demikian hingga kini Brian mengaku belum mendapat uang pembinaan. Brian mengaku tidak tahu pasti apakah akan mendapat uang pembinaan atau tidak. “Mudah-mudahan dapat sich, uang akan saya gunakan untuk melengkapi perlengkapan tinju yang sudah rusak,” katanya waktu itu. (mam)