ANDI/EKSPRES |
Dalam sambutannya, Ketua STAINU Mahmud Nasir S Fil I M Hum menyampaikan, STAINU Purworejo berkomintem untuk melakukan "continous improvment" dalam segala bidang. Mulai dari perubahan managemen sumber daya manusia dan pengelolan keuangan. Saat ini STAINU Purworejo selangkah lebih maju di bandingkan Perguruan Tinggi Swasta yang lain dalam Jurnal per Program Studi. Banyak ilmuan, dosen-dosen Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang berkompetisi masuk di jurnal STAINU Purworejo.
"STAINU Purworejo juga di percaya memperoleh hibah sarana dan prasarana dari Kementrian Agama Republik Indonesia. Banyak instansi-instansi Kabupaten Purworejo dan sekitarnya, baik lokal maupun nasional telah mempercayakan bekerja sama dengan STAINU baik berkaitan dengan bidang tri darma maupun bidang lain," ucapnya.
Disampaikan, STAINU Purworejo juga tidak henti-hentinya memantapkan diri untuk menjadi Perguruan Tinggi yang unggul. Berbagai cara dilaksanakan STAINU Purworejo untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya dilakukan melalui pemberian reward kepada civitas akademika, yang memiliki prestasi baik dibidang akademik maupun dibidang non akademik.
"Reward kami berikan kepada Dosen dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat baik skala Nasional dan Internasional. STAINU Purworejo juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dalam bentuk beasiswa prestasi, beasiswa santri, beasiswa tahfidz, dan lain-lain," tandasnya.
Ketua Koordinator Kopertais Kementerian Agama Wilayah X Jawa Tengah, Prof Dr Muhibin M Ag mengatakan, merujuk pada Kitab Hidayatul Azqiyah, kesuksesan tidak didapan secara instan dan harus melalui proses. Begitu pula untuk mencapai kesusksesan di perguruan tinggi, semuanya harus melalui proses.
"Di dalam Perguruan Tinggi terdapat standar nasional perguruan tinggi, mulai dari kurikulum sampai sistem penjaminan mutu, semuanya harus ada aturannya. Tidak sah jika seseorang diluluskan tidak melalui proses yang ada di perguruan tinggi. Insya Allah STAINU Purworejo ini adalah perguruan tinggi yang melaksanakan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk itu Sarjana yang di wisuda harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang didapatkan berkembang," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdaltul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Drs H Muhammad Muzamil menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan PCNU Kabupaten Purworejo yang telah mendirkan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama. Menurutnya, seseorang yang berasal dari lulusan Ahlussunah Wal Jamaah harus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
"Sarjana dalam lingkungan NU harus terus menerus mencerdaskan bangsa dan terus menerus meningkatkan taraf hidup bangsa kita. Selain itu harus memiliki tanggung jawab moral dan sosial. Modal utamanya memiliki sifat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yakni sidik, amanah, fatonah dan tabligh," ucapnya.
Wisuda ke 25 tahun akademik 2018/2019 kali ini diikuti oleh 93 Wisudawan dan Wisudawati yang terdiri dari 46 Wisatawan, dan 47 Wisudawati, dengan IPK tertinggi Wisudawati 3, 87 dan Wisudawan 3,73. Dengan rata-rata IPK sebesar 3, 57. IPK tertinggi sebesar 3,87 diperoleh Wisudawati Muwafiqotul Alifah S Pd.
"Acara Wisuda juga dimeriahkan kesenian Tari Roro Ngigel dari Komunitas Tari Purworejo, penampilan motivator dari Kak Reza Purworejo, dan musik akustik dari The Pradise Band Purworejo. Selain itu, ada stand kreasi Mahasiswa sebagai upaya kampus dalam pengaplikasian Progdi Kewirausahaan," tandas Panitia Wisuda, Nurjanah S SoS I MPd. (ndi)