![]() |
saefur/ekspres |
Mengingat sebelumnya, tanggul jebol telah menerjang pemukiman dan mengakibatkan sejumlah rumah rusak. Warga pun berharap, pemerintah segera melakukan penanganan.
Informasi yang berhasil dihimpun, tanggul darurat jebol Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Padahal,baru beberapa hari sebelumnya tanggul darurat itu dibangun warga dengan pihak terkait.
Butuh 7000 karung berisi pasir laiut dan 18 truk koral. Namun ternyata belum cukup menahan debit air Sungai Telomoyo dan kemudian jebol. "Kami berharap, pemerintah segera melakukan penanganan," kata Sunardi (50) tokoh masyarakat Desa Sugihwaras.
Warga sepertinya pantas was-was dengan situasi tersebut. Beberapa hari sebelumnya, persisnya pada akhir pekan lalu, tanggul jebol dan menerjang pemukiman warga. Akibatnya, dua rumah warga rusak parah. Sebagai dampaknya, sejumlah warga terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak parah. Bencana juga membuat jalan penghubung desa yang baru dibangun putus.
Sebelumnya telah diberitakan tanggul itu jebol pada Jumat (7/128) malam lalu. Sebelumnya lokasi itu telah selesai ditanggul bahkan telah dikunjungi Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfud. Saat itu, Yazid berjanji akan segera berkoordinasi dengan dinas instansi terkait untuk penanganan.
Lokasi yang dikunjungi pertama tanggul jebol di Desa Sugihwaras, Kecamatan Adimulyo. Kemudian, tanggul jebol di Desa Sekarteja, Kecamatan Adimulyo hingga jembatan rusak di Kecamatan Sempor.
Hingga Selasa (11/12) siang dari pantauan Ekspres, sejumlah aparat kepolisan masih berjaga di lokasi tanggul jebol. Sementara air asih mengalir menuju halaman rumah warga dan area persawahan.(saefur/cah)