BANJARNEGARA - Wilayah Kabupaten Wonosobo kembali diguncang gempa tektonik, Jumat (14/12). Sebelumnya pada Senin (10/12), kabupaten tetangga Banjarnegara itu juga diguncang gempa. Sama seperti gempa pertama, gempa kali ini getarannya juga dirasakan sampai Banjarnegara.
Warga Desa Kasmaran Kecamatan Pagentan mengatakan gempa susulan ini menimbulkan rasa was-was. "Jangan-jangan ada sesar yang aktif," kata dia.
Sama seperti gempa Senin lalu, kali ini getarannya juga terjadi sekitar 10 detik. Dengan getaran gempa yang menimbulkan ayunan sekitar lima kali.
Kepala Desa Bantar Kecamatan Wanayasa Eko Purwanto mengatakan gempa membuat warga berhamburan keluar. Terutama yang berada di wilayah bawah yang terdampak longsor Januari 2018 lalu. Warga masih trauma akibat longsor yang memporak-porandakan rumah mereka. Kini mereka dikagetkan dengan guncangan gempa. "Kalau kerusakan belum ada laporan. Kita ini mau cek," ungkapnya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menjelaskan gempa terjadi pukul 20:14:50 WIB. Gempa ini merupakan gempa tektonik. Berdasarkan analisa BMKG, gempa bumi berkekuatan Magnetude 2,8.
"Terjadi dengan koordinat episenter pada 7.35 LS dan 109.79 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kabupaten Wonosobo atau 11 kilometer selatan Dieng," jelasnya.
Gempa ini dirasakan oleh sebagian warga di Wanayasa dan sekitarnya.Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dia mengatakan hingga pukul 20:45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," lanjutnya.(drn)
Warga Desa Kasmaran Kecamatan Pagentan mengatakan gempa susulan ini menimbulkan rasa was-was. "Jangan-jangan ada sesar yang aktif," kata dia.
Sama seperti gempa Senin lalu, kali ini getarannya juga terjadi sekitar 10 detik. Dengan getaran gempa yang menimbulkan ayunan sekitar lima kali.
Kepala Desa Bantar Kecamatan Wanayasa Eko Purwanto mengatakan gempa membuat warga berhamburan keluar. Terutama yang berada di wilayah bawah yang terdampak longsor Januari 2018 lalu. Warga masih trauma akibat longsor yang memporak-porandakan rumah mereka. Kini mereka dikagetkan dengan guncangan gempa. "Kalau kerusakan belum ada laporan. Kita ini mau cek," ungkapnya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menjelaskan gempa terjadi pukul 20:14:50 WIB. Gempa ini merupakan gempa tektonik. Berdasarkan analisa BMKG, gempa bumi berkekuatan Magnetude 2,8.
"Terjadi dengan koordinat episenter pada 7.35 LS dan 109.79 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kabupaten Wonosobo atau 11 kilometer selatan Dieng," jelasnya.
Gempa ini dirasakan oleh sebagian warga di Wanayasa dan sekitarnya.Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dia mengatakan hingga pukul 20:45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," lanjutnya.(drn)