• Berita Terkini

    Rabu, 12 Desember 2018

    Gempa Wonosobo Tergolong Tektonik Dangkal

    WONOSOBO – Gempa bumi yang terjadi Senin malam (10/12/2018) pukul 20:05:40 WIB di wilayah Kabupaten Wonosobo dari penyebabnya tergolong  gempa tektonik. Hal itu merujuk pada hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M 2,7 pada Skala Richter itu terjadi di koordinat episenter pada 7.42 LS dan 109.87 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 km arah Barat Daya Kabupaten Wonosobo di kawasan Selomerto, tepatnya di wilayah desa Gunungtawang.  Gempa pada kedalaman 11 km tersebut masuk dalam kategori dangkal.

    Gempa bumi tektonik sendiri disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik atau pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

    Sedangakan Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Sehingga gempa Wonosobo masuk ke kategori dangkal. Meskipun kadang bisa menyebabkan kerusakan namun gempa Wonosobo tidak menyebabkan kerusakan bangunan maupun laporan warga. Menurut sumber dari BMKG, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi di WOnosobo merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

    Dijelasakan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Sumarno. Hingga pukul 21:24 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

    "Kami juga mengimbau masyarakat tetap tenang, tak perlu panik dan segera menginformasikan kepada kami jika ada hal-hal yang menyangkut kebencanaan," tuturnya. (win)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top