sudarno ahmad/ekspres |
Berbeda dengan upacara lain, seluruh petugas pada upacara tersebut dilakukan oleh perempuan. Kecuali, inspektur upacara oleh Wakil Bupati Yazid Mahfudz.
Hadir pada upacara itu, seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kebumen. Perwakilan Organisasi Wanita yang ada di Kabupaten Kebumen, serta sejumlah aktivis perempuan.
Wakil Bupati Yazid Mahfudz, kembali menegaskan komitmennya yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perempuan untuk menduduki berbagai posisi strategis di Kabupaten Kebumen. Baik di masyarakat maupun di lingkungan Pemkab Kebumen.
Termasuk saat ini dari 30 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) yang ada di lingkungan Pemkab Kebumen, lima diantaranya dijabat oleh perempuan. Yakni Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pudji Rahaju, Kepala BPKAD Dyah Woro Palupi, Sekretaris DPRD Siti Kharisah, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Anna Ratnawati dan Kepala Dinas Kesehatan Y Rini Kristiani.
Selain itu, Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, juga akan menerapkan kuota minimal 20 persen perempuan untuk menempati jabatan camat. Saat ini, dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen baru dua kecamatan yang dipimpin oleh perempuan. Yakni Camat Petanahan dan Camat Buluspesantren.
"Kita akan upayakan seperti itu. Karena syarat untuk menjadi camat sekarang kan tidak sembarangan, minimal dari ilmu pemerintahan," imbuhnya.
Komitmen itu disampaikan setelah Pemerintah Kabupaten Kebumen berhasil meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Utama. Penghargaan ini merupakan peringkat 19 dari 159 nominator dari seluruh Indonesia.
"Ini adalah penghargaan kelima kalinya bagi kita. Alhamdulillah, kita naik peringkat dari madya ke utama. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi. Semoga prestasi tersebut dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati juga membacakan sambutan tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise. Dalam amanahnya, Yohana Yembise menyampaikan, hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu. Sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.(ori)