fotoistimewa |
Pemusnahan dilakukan oleh tim Penjinak bom (Jibom) Brimob Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Proses pemusnahan granat inipun menarik perhatian warga. Apalagi, petugas sempat memasang garis polisi di rumah tempat ditemukannya granat. Warga diperbolehkan melihat dari jarak 200 meter dari lokasi. Senin sore sekitar pukul 17.55 WIB, peledakan (disposal) berhasil dilakukan.
Tiga anggota Jibom Brimob Purwokerto dipimpin Iptu Abdul Muslih, melakukan pemusnahan di alun-alun Kecamatan Buluspesantren. Letaknya tepat diseberang jalan rumah tempat disimpannya granat. Hadir pada kesempatan itu, Kabagops Kompol Cipto Rahayu, Kapolsek Buluspesantren AKP Surono beserta anggota.
Kapolres Kebumen, AKBP Robertho Pardede melalui Kabagops Kompol Cipto Rahayu, menyampaikan, peledakan granat ini menindaklanjuti laporan Sigit Hadi Pranowo (39), warga RT 3 RW 2 Desa Arjowinangun, Kecamatan Buluspesantren.
Sigit, kepada polisi Minggu (27/1) melaporkan menemukan granat di rumah orang tuanya, Siti Margiati yang berada di RT 3 RW 7 Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren.
"Saat membersihkan bufet atau lemari, yang bersangkutan (Sigit) mendapati adanya satu butir granat.
Saksi kemudian mengambil granat tersebut dan dimasukkan ke dalam tas kresek atau plastik warna hitam digantung di tembok," kata Cipto Rahayu didampingi Kasubag Humas, AKP Suparno.
Dari keterangan Sigit, granat tersebut milik sang Kakek, purnawirawan polri Sudibyo yang berdinas di Semarang. Selama ini, granat tersimpan dalam rumah. Kemudian, rumah tersebut kini telah dijual. "Pemusnahan berjalan aman tertib dan lancar," kata Kompol Cipto Rahayu.
Meski begitu,adanya ledakan pada sore hari kemarin cukup membuat warga terkejut. Nasirin (40), warga yang tinggal dekat lokasi mengatakan mendengar suara keras saat granat diledakkan. "Saya lagi di rumah kaget mas, suaranya keras sekali mirip ban tronton meledak," ujarnya kemarin.
Sementara itu, Sigit Hadi Pranowo kepada wartawan mengatakan, granat yang diledakkan kemarin merupakan tinggalan sang kakek. Selama ini, granat itu tersimpan begitu saja di dalam rumah ibunya, Siti Margiati. Hingga kemudian, dia mengambil keputusan untuk melaporkannya kepada polisi agar ditangani dengan benar. Ini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Sudah lama di rumah. Mau melaporkannya ke pihak berwajib tapi belum sempat. Sampai Minggu kemarin, saya putuskan untuk melapor," kata pria yang saat ini tinggal di Desa Desa Arjowinangun, Kecamatan Buluspesantren tersebut.
Sigit pun mengaku lega, setelah akhirnya granat berhasil diledakkan. (saefur/cah)