sudarno ahmad/eskpres |
"Apalagi mengacu data yang ada, angka percerian di Kabupaten Kebumen cukup tinggi. Untuk itu perlu persiapan untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah," kata Pendiri Komunitas Qurrota A'yun, Ustadzah Hera Oktaviani, pada acara Seminar Pra Nikah yang digelar di Hotel Mexolie Kebumen, Minggu (27/1/2019).
Seminar pra nikah yang digelar untuk kali pertama itu bertujuan untuk memotivasi muda-mudi muslim yang belum punya niat menikah jadi termotivasi menikah. Kemudian mempersiapkan diri untuk menikah serta mengambil keputusan untuk menanti atau menjemput jodoh."Harapannya mereka bisa melaksanakan proses pernikahan yang Islami tanpa harus melalui cara yang salah seperti pacaran," ujarnya.
Hera menambahkan seminar yang sekaligus launching Komunitas Qurrota A'yun Muslimah Community itu bakal ditindaklanjuti dengan Sekolah Pra Nikah (SPN).
Disinggung mengenai Komunitas Qurrota A'yun didirikan untuk mewadahi muslimah umur 18-35 tahun. Komunitas yang bermula dari majlis taklim itu memiliki program kerja dalam bidang pendidikan, pelatihan dan sosial. "Program yang bakal dilaksanakan meliputi kelas bisnis, creativity, kelas menulis, basic parenting dan morning inspiration," imbuh Hera.
Dalam seminar yang diikuti 450 peserta dari Kebumen, Purworejo, Cilacap dan Banyumas itu juga menghadirkan Ashma Khanifah penerima beasiswa pemerintah Turki dam Syahid Ramadhan pemeran film Teman ke Surga. Selain para muslimah, seminar juga diikuti 44 orang laki-laki muslim.
Seminar menghadirkan pasangan suami istri romantis Ustadz Hatta Syamsudin LC MA dan Ustadzah Robiah Al Adawiyah SH. Ustadz Hatta merupakan dosen IAIN Surakarta, penulis buku Inspiring Romance on Islamic Romantic Guide from Prophet Household.
Sementara itu, dalam seminar yang dipandu oleh Dahri Iswanto, Ustadzah Rabiah Al Adawiyah meyakinkan kepada peserta bahwa ada sejarah yang baik dalam sebuah ikatan pernikahan. Sejarah seseorang harus baik agar pernikahan juga berakhir dengan baik.
Sedangkan Ustad Hatta Samsudin LC MA memaparkan kesiapan menikah itu meliputi meluruskan niat, menyiapkan ilmu, menetapkan kriteria, hingga menyiapkan anggaran.
Ustadz Hatta juga mengajak agar peserta yang masih melakukan pacaran untuk memilih dua pilihan, putus atau menikah. "Dalam memilih jodoh, yang pertama adalah agamanya, bukan kekayaan atau nasabnya" tegasnya.(ori)