fotosaefur/ekspres |
Suasana duka masih begitu terasa di rumah duka, Minggu (27/1). Kepada koran ini, mertua korban, Sarjono (59), menyampaikan menantunya tersebut meninggal Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB di RS Dr Soedirman Kebumen.
Padahal, kepada keluarga, korban berpamitan hendak bekerja di sebuah lokasi tambang tanah yang berada sekitar 500 meter dari rumah mereka. Dari informasi yang ia terima, Saiman meninggal karena mengalami kecelakaan saat bekerja.
"Setahu saya, menantu saya (korban) tengah mengisi tanah ke dalam truk (Sabtu) sekitar pukul 15.00 WIB. Tiba-tiba, tebing tanah setinggi 8 meter di atasnya ambrol. Menantu saya katanya tertimbun tanah," kata Sarjono.
Masih kata Sarjono, menantunya tersebut sempat terkubur longsoran sedalam 1,5 meter. Lalu, dilarikan ke RS dr Soedirman Kebumen. "Saya tahu menantu saya sudah di rumah sakit. Dia (korban) sempat sadar merasa tidak kuat kemudian meninggal sekitar pukul 16.50 WIB. Kata dokter hasil cek laborat dia mengalami luka dalam yang cukup parah," ujar Sarjono.
Kematian korban, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Selama ini, pria yang kelahiran Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong itu merupakan tulang punggung keluarga. Almarhum meninggalkan tiga anak yang satu diantaranya masih bayi.
Namun demikian, Sarjono mengungkapkan pihak keluarga sudah berusaha mengikhlaskan kepergian almarhum. Bahkan, kejadian tersebut tidak dilaporkan kepada Polisi. Sarjono menambahkan, dari pemilik tambang pun sudah mengucapkan bela sungkawa bahkan santunan.
Sarjono juga berharap, apa yang dialami menantunya tersebut tidak terulang di masa mendatang.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua RW 7 Desa Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan, Suwargil, mengamini ada warganya yang mengalami kecelakaan kerja di lokasi tambang. Hanya, dia menyebut kematian korban bukan karena tertimbun longsor. Namun, lantaran tertimpa dahan kayu kering yang patah saat menaikan tanah ke atas truk.
"Bukan korban meninggal bukan karena tertimbun pasir atau tanah tapi karena tertimpa patahan dahan pohon bambu yang kering," ujarnya sembari mengatakan, lokasi tambang merupakan tanah pribadi warga.
Pantauan koran ini, lokasi tambang yang menjadi lokasi kecelakaan korban berada tak jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi yang tadinya merupakan areal pertanian tersebut kini menjadi lokasi tambang. Dulunya, tambang ini untuk bahan baku genteng. Namun, seiring meredupnya usaha genting, tanah kini menjadi urugan. (saefur/cah)