 |
| ANDI/EKSPRES |
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Edy Purwanto mengatakan, meskipun proses pencarian dihentikan, namun pihaknya tetap melakukan pantauan dengan menghimpun informasi dari lapangan baik yang ada di sekitar kawasan tenggelam maupun sepanjang pesisir pantai selatan. "Semua proses pencarian dihentikan dan relawan yang terlibat sudah ditarik sejak Minggu sore kemarin," kata Edy.
Menurut Edy, upaya keras dari relawan untuk melakukan pencarian sudah optimal. Dipimpin langsung dari Basarnas Cilacap, relawan melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai.
"Proses pencarian ke tengah laut tidak dilakukan mengingat tingginya ombak. Kita tetap meminta kepada masyarakat maupun nelayan jika mendapati ada jenazah yang terdampar untuk segera melaporkan ke yang berwajib," imbuh Edy.
Disinggung beberapa kemungkinan korban tenggelam tidak muncul ke permukaan, Edy mengungkapkan ada beberapa sebab. Diantaranya terjebak dalam palung, sebelum menggelembung terjebak dalam pasir ataupun tersangkut dalam karang ataupun padas.
Selain itu kemungkinan terseretnya korban jauh dari lokasi tenggelam juga sangat dimungkinkan. Dia mengambil contoh kejadian di tahun 2010 dimana korban tenggelam ditemukan terdampar di salah satu pantai di Gunungkidul, Jogjakarta. " Memang ada beberapa kejadian dimana korban tenggelam tidak ditemukan di pesisir Pantai Purworejo ini," katanya.
Seperti diketahui, dari dua korban tenggelam di Pantai Ketawang yakni Mahfud (22) warga Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan dan Khozaninul Muna, (31), warga Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Dari hasil pencarian korban Mahfud ditemukan sekitar dua kilometer arah timur dari lokasi tenggelam. (ndi)
