KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Momentum tahun baru 2019 diharapkan menjadi berkah tersendiri bagi sektor pariwisata. Namun, tidak semua obwis banjir pengunjung di liburan tahun baru kali ini. Seperti sejumlah obyek wisata pantai di Kebumen yang justru relatif sepi.
Salah satu pengunjung Pantai Sertojenar Kecamatan Buluspesantren, Juni Prayitno mengatakan, suasana pantai terlihat sepi tidak seperti tahun - tahun sebelumnya. Hal itu banyak mengira banyak masyarakat yang takut untuk berlibur ke pantai akibat adanya berita bencana tsunami yang terjadi di Lampung dan Banten. "Warga ada yang bilang takut jika ada tsunami," kata Juni Prayitno warga Ambal Resmi yang saat itu berada di pantai Setrojenar.
Berita tsunami dan gelombang tinggi melanda Lampung dan Banten benerapa waktu lalu yang beredar di media sosial membuat masyarakat berpikiran untuk menunda berwisata ke laut.
"Mungkin karna takut sewaktu-waktu terjadi tsunami. Adanya Isu-isu tsunami yang beberapa waktu yang lalu beredar ini berdampak pada ekonomi sebagian masyarakat, terutama masyarakat pesisir yang mengandalkan jualan di pantai sepanjang pantai Kebumen," kata Juni.
Sepinya pemgunjung membuat para pedagang mengeluh, bagaimana tidak para pedagang yang sudah mempersiapkan stok dagangan banyak harus lebih sabar dengan jumlah pengunjung yang menurun. Padahal momen tahun baru sebelumnya wisatawan pantai Setrojenar penuh dan ramai membuat para pedagang laris manis. "Sekarang sepi Mas, tidak seperti tahun lalu, mungkin karna ada kabar isu tsunami," kata Sutinah (50) salah satu penjual kacang rebus di pantai Setrojenar.
Tak hanya pantai Setrojenar namun wisatawan di pantai Petanahan juga ikut sepi. Dari laporan petugas piket monitoring pantai Krops Sukarela (KSR)PMI Kebumen Aditya Pratama mengatakan, dari sisiran tinjauan beberapa obwis pantai selatan kebumen mengalami penurunan wisatawan hal itu didapatnya dari keterangan para warga dan wisatawan mereka takut jika terjadi tsunami akibat aktifitas anak gunung krakatau.
"Dari hantauan kami, wisatawan pantai menurun bahkan di pantai Petanahan terlihat sepi, saat kami bertanya mereka khawatir jika terjadi tsunami karena anak gunung krakatau sedang aktif," ungkapnya.
Selain monitoring pantai tim Sukarelawan PMI Kebumen juga mengimbau kepada para wisatawan yang ada untuk jangan mandi di pantai karena berbahaya. "Kami juga sosialisasikan kepada para wisatawan untuk jangan mandi dipantai karena berbahaya," kata Adit.
Berbeda dengan obwis pantai, Obwis Pemandian Air Panas (PAP) Krakal dilaporkan malah banjir pengunjung. Ribuan wisatawan berbondong-bondong ke tempat itu. "Saya tertarik dan penasaran, katanya PAP baru direnovasi. Jadi saya sengaja ke sini," kata Mahrur (42), salah satu wisatwan. (saefur/cah)
Salah satu pengunjung Pantai Sertojenar Kecamatan Buluspesantren, Juni Prayitno mengatakan, suasana pantai terlihat sepi tidak seperti tahun - tahun sebelumnya. Hal itu banyak mengira banyak masyarakat yang takut untuk berlibur ke pantai akibat adanya berita bencana tsunami yang terjadi di Lampung dan Banten. "Warga ada yang bilang takut jika ada tsunami," kata Juni Prayitno warga Ambal Resmi yang saat itu berada di pantai Setrojenar.
Berita tsunami dan gelombang tinggi melanda Lampung dan Banten benerapa waktu lalu yang beredar di media sosial membuat masyarakat berpikiran untuk menunda berwisata ke laut.
"Mungkin karna takut sewaktu-waktu terjadi tsunami. Adanya Isu-isu tsunami yang beberapa waktu yang lalu beredar ini berdampak pada ekonomi sebagian masyarakat, terutama masyarakat pesisir yang mengandalkan jualan di pantai sepanjang pantai Kebumen," kata Juni.
Sepinya pemgunjung membuat para pedagang mengeluh, bagaimana tidak para pedagang yang sudah mempersiapkan stok dagangan banyak harus lebih sabar dengan jumlah pengunjung yang menurun. Padahal momen tahun baru sebelumnya wisatawan pantai Setrojenar penuh dan ramai membuat para pedagang laris manis. "Sekarang sepi Mas, tidak seperti tahun lalu, mungkin karna ada kabar isu tsunami," kata Sutinah (50) salah satu penjual kacang rebus di pantai Setrojenar.
Tak hanya pantai Setrojenar namun wisatawan di pantai Petanahan juga ikut sepi. Dari laporan petugas piket monitoring pantai Krops Sukarela (KSR)PMI Kebumen Aditya Pratama mengatakan, dari sisiran tinjauan beberapa obwis pantai selatan kebumen mengalami penurunan wisatawan hal itu didapatnya dari keterangan para warga dan wisatawan mereka takut jika terjadi tsunami akibat aktifitas anak gunung krakatau.
"Dari hantauan kami, wisatawan pantai menurun bahkan di pantai Petanahan terlihat sepi, saat kami bertanya mereka khawatir jika terjadi tsunami karena anak gunung krakatau sedang aktif," ungkapnya.
Selain monitoring pantai tim Sukarelawan PMI Kebumen juga mengimbau kepada para wisatawan yang ada untuk jangan mandi di pantai karena berbahaya. "Kami juga sosialisasikan kepada para wisatawan untuk jangan mandi dipantai karena berbahaya," kata Adit.
Berbeda dengan obwis pantai, Obwis Pemandian Air Panas (PAP) Krakal dilaporkan malah banjir pengunjung. Ribuan wisatawan berbondong-bondong ke tempat itu. "Saya tertarik dan penasaran, katanya PAP baru direnovasi. Jadi saya sengaja ke sini," kata Mahrur (42), salah satu wisatwan. (saefur/cah)