ondoforekspres |
Dalam kesempatan itu, Prama-Raffi hadir dan tampil dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas yang ke448. Tak hanya tampil berdua, keduanya tampil bareng berkolaborasi dengan Dalang Kondang Bayu Aji Pamungkas putra Ki Anom Suroto dari Solo. Mereka membawakan lakon "Pandawa Jaring". Ribuan orang yang menyaksikan terpukau, dan tak beranjak dari tempat duduk.
Camat Banyumas, Drs Ahmad Suyanto, mengatakan, acara wayang kulit kemarin terselenggara berkat kerja sama dengan Unindra PGRI Jakarta. Camat mengaku sangat berterimakasih kepada Unindra yang telah mendukung suksesnya acara peringatan HUT Banyumas ke448 di wilayah tersebut. "Kami seperti mendapat anugerah," kata Camat dengan wajah berbinar-binar.
Kehadiran dalang cilik, lanjut Ahmad Suyanto, diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Banyumas untuk nguri-uri budaya. "Apalagi ini dalangnya (Prama-Raffi )kan dalang cilik. Keduanya belajar mendalang secara otodidak. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi anak muda di Banyumas," kata Camat.
Apalagi, di Kecamatan Banyumas, ada sekolah seni, SMKN 1 Banyumas. Ini tentu menjadi momen yang bagus untuk mengajak generasi muda setempat kembali mencintai wayang kulit, termasuk budaya jawa lainnya.
Rektor Unindra Jakarta, Prof Dr H Sumaryoto mengatakan, pihaknya sangat terbuka menjalin kerja sama dengan masyarakat. Untuk edisi ini, masih dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya Pengabdian Masyarakat di bidang budaya.
Dan, itu sudah sangat sering dilakukan bersama masyarakat Jawa Tengah, seperti Kabupaten Banyumas, Kebumen dan Cilacap.
"Kami sudah cukup lama dan banyak memenuhi permintaan masyarakat untuk pagelaran wayang kulit. Selain pengabdian masyarakat, ini juga sebagai bentuk pengembangan budaya. Karena kecintaan generasi yang datang terhadap wayang kulit harus dipupuk terus karena kalau tidak, akan punah begitu saja. Itu saja," kata Prof Sumaryoto yang kemarin didampingi istri tercinta, Anna Nur Fahana MMMPd.
Sekedar tambahan informasi, Prama-Raffi merupakan cucu Pro Sumaryoto. Meski masih muda, mereka sudah menjadi duta budaya internasional. Mereka sudah melanglang buana manggung di India, dan akan tampil di Korea Selatan pada April 2019. Selain itu, keduanya bakal tampil pada peringatan HUT Kebumen pada Agustus mendatang.
Sementara itu, Banyumas ke448 terlihat sangat semarak kemarin. Di malam bersamaan dengan pagelaran wayang kulit, Pemerintah Kecamatan setempat juga menggelar expo atau pameran di alun-alun. Pagi harinya, mereka menggelar pentas seni "rengos" yang menceritakan kepindahan pusat pemerintahan kota Banyumas. Hadir pada kesempatan itu, Menteri Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum PDIP Megawati.
Kecamatan/kabupaten Banyumas sendiri selama ini dikenal sebagai wilayah bersejarah. Di situlah, awal berdirinya Banyumas sebelum dipindahkan ke Purwokerto. Jejak kebesaran masih terlihat. Seperti pendopo kecamatan yang megah, museum wayang kulit serta petilasan berupa sumur mas. (cah)