KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pergantian Direktur RSUD Dr Soedirman Kebumen yang kini dijabat oleh Widodo Suprihantoro diharapkan menjadi momentum untuk peningkatan fungsi pelayanan rumah sakit. Ini mengingat hingga kini masih terdapat sejumlah komplain dari pasien.
Seperti yang diberitakan sebelumya salah satu keluhan datang dari seorang warga Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung, Herawati (33) yang melahirkan di RSUD Dr Soedirman. Herawati mengeluhkan lambannya pelayanan. Kendati demikian pihak RSUD Dr Soedirman menegaskan jika penanganannya sudah sesuai prosedur.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kebumen Yuniarti Widayaningsih SE meminta kepada pihak rumah sakit untuk memperbaiki pelayanan yang ada. "Tolong, dokter dan perawatnya harus pegang erat kode etik. Kan itu harus dipatuhi. Jangan sampai karena diagnosa salah, akan mengakibatkan pelayanan yang salah pula. Ini kan menyangkut nyawa manusia," tuturnya..
Anggota DPRD yang akrab disapa Shealy itu juga menegaskan, ada tuduhan dari masyarakat tentang diagnosa dari rumah sakit yang sengaja dibuat kurang tepat. Ini agar biaya berobat melambung tinggi. Tingginya biaya bertujuan agar pihak rumah sakit mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya. "Ingat, apabila publik kurang puas dengan pelayanan rumah sakit, bisa melapor ke ombudsman," tandas Shealy.
Dalam kesempatan itu, Shealy juga meminta agar dalam memberikan pelayanannya dilakukan secara profesional. Pelayanannya pun tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Terkait pergantian direktur, Shealy menekankan adanya pemikiran kreatif dalam manajemennya. Ini antara lain terkait pembiayaan yang tidak menggantungkan pada BPJS, lantaran hanya akan menyulitkan operasional rumah sakit
"Dan masyarakat juga berhak mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dari pemerintah," imbuhnya.
Terpisah, Direktur RSUD dr Soedirman Widodo Suprihantoro mengaku telah melakukan rapat perdana dengan jajaran struktural sekaligus evaluasi pada hari pertama bekerja. "Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan," katanya.
Pihaknya juga menyempaikan akan menambah ruang tunggu yang digunakan untuk antre. Adapun untuk bangsal syaraf yang saat ini baru terdapat satu poliklinik. Selain itu juga akan ditambah dua dengan tiga dokter. Sehingga nantinya tidak akan terjadi penumpukan pasien. "Kami akan penuhi semua. Begitu juga terkait BPJS yang akan dikoordinasikan lebih lanjut," ucapnya. (mam)
Seperti yang diberitakan sebelumya salah satu keluhan datang dari seorang warga Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung, Herawati (33) yang melahirkan di RSUD Dr Soedirman. Herawati mengeluhkan lambannya pelayanan. Kendati demikian pihak RSUD Dr Soedirman menegaskan jika penanganannya sudah sesuai prosedur.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kebumen Yuniarti Widayaningsih SE meminta kepada pihak rumah sakit untuk memperbaiki pelayanan yang ada. "Tolong, dokter dan perawatnya harus pegang erat kode etik. Kan itu harus dipatuhi. Jangan sampai karena diagnosa salah, akan mengakibatkan pelayanan yang salah pula. Ini kan menyangkut nyawa manusia," tuturnya..
Anggota DPRD yang akrab disapa Shealy itu juga menegaskan, ada tuduhan dari masyarakat tentang diagnosa dari rumah sakit yang sengaja dibuat kurang tepat. Ini agar biaya berobat melambung tinggi. Tingginya biaya bertujuan agar pihak rumah sakit mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya. "Ingat, apabila publik kurang puas dengan pelayanan rumah sakit, bisa melapor ke ombudsman," tandas Shealy.
Dalam kesempatan itu, Shealy juga meminta agar dalam memberikan pelayanannya dilakukan secara profesional. Pelayanannya pun tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Terkait pergantian direktur, Shealy menekankan adanya pemikiran kreatif dalam manajemennya. Ini antara lain terkait pembiayaan yang tidak menggantungkan pada BPJS, lantaran hanya akan menyulitkan operasional rumah sakit
"Dan masyarakat juga berhak mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dari pemerintah," imbuhnya.
Terpisah, Direktur RSUD dr Soedirman Widodo Suprihantoro mengaku telah melakukan rapat perdana dengan jajaran struktural sekaligus evaluasi pada hari pertama bekerja. "Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan," katanya.
Pihaknya juga menyempaikan akan menambah ruang tunggu yang digunakan untuk antre. Adapun untuk bangsal syaraf yang saat ini baru terdapat satu poliklinik. Selain itu juga akan ditambah dua dengan tiga dokter. Sehingga nantinya tidak akan terjadi penumpukan pasien. "Kami akan penuhi semua. Begitu juga terkait BPJS yang akan dikoordinasikan lebih lanjut," ucapnya. (mam)