KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Sekda Pemprov Jawa Tengah, Sri Puryono, kembali mengingatkan agar para pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen menjalankan reformasi birokrasi sekaligus revolusi mental. Hal ini menjadi penting, agar Pemkab Kebumen dapat mengejar dan memiliki prestasi seperti daerah lain di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Sri Puryono saat memberikan pembinaan terhadap ratusan pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen, Senin (25/2/2019) di Aula Setda.Saat itu, Sri Puryono mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi Kebumen dimana dua tahun terakhir banyak pejabat yang terlilit perkara hukum. Khususnya, penanganan perkara korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun demikian, ia optimis ke depan Kebumen akan lebih baik di bawah pimpinan Bupati KH Yazid Mahfudz.
Menurut Sri Puryono, revolusi mental diperlukan tiga nilai yang harus dimiliki setiap ASN, yaitu integritas atau kejujuran, etos kerja dan sikap gotong royong.
Selain itu, sikap loyalitas terhadap pekerjaan dan pimpinan juga mutlak dipenuhi. Dengan bekal tersebut maka roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.
"Revolusi mental ini harus menjadi komitmen bersama dalam memajukan roda pemerintahan di Kebumen," ungkapnya.
Reformasi birokrasi, lanjut Sri Puryono dilakukan untuk mewujudkan good government dan clean government. Dalam menjangkau itu diperlukan roadmap birokasi baik jangka pendek maupun panjang.
Hal yang perlu dilakukan yaitu komitmen pimpinan instansi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Perlu inovasi pelayanan publik, penerapan e government, partisipasi publik dalam pembangunan dan peran pengawasan aparat pengawas intern pemerintah (APIP) sangat dibutuhkan," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz mengungkapkan, kejadian yang menimpa Kebumen seperti terkena KPK jangan terulang. Dirinya juga mengharapkan agar pembinaan tersebut menjadi upaya pencegahan pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen agar lebih baik. Dengan demikian, pemerintahan Kebumen dapat bersih dan baik ke depannya.(*/cah)
Hal itu disampaikan Sri Puryono saat memberikan pembinaan terhadap ratusan pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen, Senin (25/2/2019) di Aula Setda.Saat itu, Sri Puryono mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi Kebumen dimana dua tahun terakhir banyak pejabat yang terlilit perkara hukum. Khususnya, penanganan perkara korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun demikian, ia optimis ke depan Kebumen akan lebih baik di bawah pimpinan Bupati KH Yazid Mahfudz.
Menurut Sri Puryono, revolusi mental diperlukan tiga nilai yang harus dimiliki setiap ASN, yaitu integritas atau kejujuran, etos kerja dan sikap gotong royong.
Selain itu, sikap loyalitas terhadap pekerjaan dan pimpinan juga mutlak dipenuhi. Dengan bekal tersebut maka roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.
"Revolusi mental ini harus menjadi komitmen bersama dalam memajukan roda pemerintahan di Kebumen," ungkapnya.
Reformasi birokrasi, lanjut Sri Puryono dilakukan untuk mewujudkan good government dan clean government. Dalam menjangkau itu diperlukan roadmap birokasi baik jangka pendek maupun panjang.
Hal yang perlu dilakukan yaitu komitmen pimpinan instansi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Perlu inovasi pelayanan publik, penerapan e government, partisipasi publik dalam pembangunan dan peran pengawasan aparat pengawas intern pemerintah (APIP) sangat dibutuhkan," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz mengungkapkan, kejadian yang menimpa Kebumen seperti terkena KPK jangan terulang. Dirinya juga mengharapkan agar pembinaan tersebut menjadi upaya pencegahan pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen agar lebih baik. Dengan demikian, pemerintahan Kebumen dapat bersih dan baik ke depannya.(*/cah)