KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tak salah sepertinya menyebut tahun 2019 sebagai tahun politik. Khususnya di Kebumen, setidaknya ada 4 agenda politik, baik tingkat nasional maupun dalam tataran daerah. Dengan situasi seperti ini, warga masyarakat dihimbau dapat bersama-sama menjaga kerukunan agar situasi Kamtibmas bisa terjaga.
Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, ditemui baru-baru ini mengamini tahun 2019 warga Kota Beriman bakal disibukkan dengan sejumlah peristiwa politik. Pertama, tentu saja Pemilihan Umum Legislatif (Pileg), yang diikuti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada April 2019.
Selain dua agenda politik nasional itu, juga ada proses pengisian Wakil Bupati dan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak. Dari empat gawe politik itu, praktis hanya pemilihan wakil bupati saja yang tidak secara langsung melibatkan masyarakat karena tahapannya berada di DPRD Kebumen.
Namun, selebihnya yakni Pileg, Pilpres dan Pilkades, masyarakat terlibat langsung karena ikut memberikan suara. Potensi kerawanan pun bisa saja terjadi. "Oleh karena itu, kami menghimbau warga masyarakat Kebumen seluruhnya dan seluruh elemen lainnya dapat bersama-sama menjaga situasi kondusif. Agar kerukunan, terjaga. Situasi masyarakat juga kondusif," imbuh Bupati Yazid.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen, Ujang Sugiono, menyampaikan, ada 401 desa di Kebumen yang bakal menggelar Pilkades serentak. Nantinya, Pilkades ini bakal digelar dua tahap. Yakni 348 desa bakal menggelar Pilkades pada bulan Juni. Sementara, sisanya, 53 desa, menggelar Pilkades pada November.
"Saat ini, proses sudah berjalan. Pada Maret ini diharapkan tiap-tiap desa sudah membentuk kepanitiaan," kata Sekda yang saat itu didampingi Kepala Dipermades, Amirrudin.
Pilkades serentak, tak hanya karena masa jabatan yang sudah habis. Sekaligus diharapkan dapat mengisi kekosongan jabatan Kades di sejumlah desa di Kebumen. Total ada 18 desa yang saat ini kosong alias tak memiliki kades. Dari jumlah itu, 14 diantaranya karena kades memilih maju sebagai calon legislatif pada Pileg DPRD II Kebumen. Sisanya, 4 kades, karena tersandung persoalan korupsi dan diputus bersalah oleh majelis Hakim.
Amirrudin menambahkan, Pilkades nanti diharapkan benar-benar menjadi pesta demokrasi bagi warga masyarakat Kebumen. Salah satunya, soal kebijakan Pemkab yang mencanangkan gerakan Pilkades anti muwur. Program ini sudah berjalan pada 2017 lalu. Saat itu, program ini berjalan sangat baik. Bahkan menjadi pelopor di tingkat nasional.
"Dan sejauh ini, hasilnya cukup efektif. Para kades yang terpilih melalui program Pilkades anti muwur ini pemerintahannya berjalan baik. Harapan kami, hal positif ini akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Muaranya, para kades dan masyarakat dapat menjadi bagian dari gerakan Kebumen Bangkit yang saat ini digencarkan Pak Bupati (Bupati KH Yazid Mahfudz)," kata Amirrudin, Minggu (3/3/2019). (cah)
Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, ditemui baru-baru ini mengamini tahun 2019 warga Kota Beriman bakal disibukkan dengan sejumlah peristiwa politik. Pertama, tentu saja Pemilihan Umum Legislatif (Pileg), yang diikuti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada April 2019.
Selain dua agenda politik nasional itu, juga ada proses pengisian Wakil Bupati dan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak. Dari empat gawe politik itu, praktis hanya pemilihan wakil bupati saja yang tidak secara langsung melibatkan masyarakat karena tahapannya berada di DPRD Kebumen.
Namun, selebihnya yakni Pileg, Pilpres dan Pilkades, masyarakat terlibat langsung karena ikut memberikan suara. Potensi kerawanan pun bisa saja terjadi. "Oleh karena itu, kami menghimbau warga masyarakat Kebumen seluruhnya dan seluruh elemen lainnya dapat bersama-sama menjaga situasi kondusif. Agar kerukunan, terjaga. Situasi masyarakat juga kondusif," imbuh Bupati Yazid.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen, Ujang Sugiono, menyampaikan, ada 401 desa di Kebumen yang bakal menggelar Pilkades serentak. Nantinya, Pilkades ini bakal digelar dua tahap. Yakni 348 desa bakal menggelar Pilkades pada bulan Juni. Sementara, sisanya, 53 desa, menggelar Pilkades pada November.
"Saat ini, proses sudah berjalan. Pada Maret ini diharapkan tiap-tiap desa sudah membentuk kepanitiaan," kata Sekda yang saat itu didampingi Kepala Dipermades, Amirrudin.
Pilkades serentak, tak hanya karena masa jabatan yang sudah habis. Sekaligus diharapkan dapat mengisi kekosongan jabatan Kades di sejumlah desa di Kebumen. Total ada 18 desa yang saat ini kosong alias tak memiliki kades. Dari jumlah itu, 14 diantaranya karena kades memilih maju sebagai calon legislatif pada Pileg DPRD II Kebumen. Sisanya, 4 kades, karena tersandung persoalan korupsi dan diputus bersalah oleh majelis Hakim.
Amirrudin menambahkan, Pilkades nanti diharapkan benar-benar menjadi pesta demokrasi bagi warga masyarakat Kebumen. Salah satunya, soal kebijakan Pemkab yang mencanangkan gerakan Pilkades anti muwur. Program ini sudah berjalan pada 2017 lalu. Saat itu, program ini berjalan sangat baik. Bahkan menjadi pelopor di tingkat nasional.
"Dan sejauh ini, hasilnya cukup efektif. Para kades yang terpilih melalui program Pilkades anti muwur ini pemerintahannya berjalan baik. Harapan kami, hal positif ini akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Muaranya, para kades dan masyarakat dapat menjadi bagian dari gerakan Kebumen Bangkit yang saat ini digencarkan Pak Bupati (Bupati KH Yazid Mahfudz)," kata Amirrudin, Minggu (3/3/2019). (cah)