IMAM/EKSPRES |
Pelatihan dilaksanakan dengan mengundang narasumber Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kebumen Martiono SPd MPd. Adapun 50 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut merupakan Guru SD, SMP dan MTs. Kegiatan juga dilaksanakan dalam rangka publikasi karya ilmiah. Pelatihan tersebut terwujud berkat kerjasama Agupena, MKKS SMP dan Media Harian Pagi Kebumen Ekspres.
Ketua Panitia Pelaksana Eko Wahyudi SPd menyampaikan kegiatan dilaksanakan dalam rangka publikasi ilmiah. Ini merujuk pada mermenpan No 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Pada Bab VII Rincian Kegiatan Dan Unsur Yang Dinilai Pasal 13 menyatakan bahwa guru melaksanakan publikasi ilmiah.“Guru wajib melakukan pengembangan diri, publikasi karya ilmiah dan memnbuat karya inovasi,” tuturnya yang juga merupakan Ketua Agupena itu.
Dijelaskannya, menulis merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru. Sebeb semakin guru rajin menulis karya ilmiah, maka akan semakin rajin pula guru tersebut membaca. Dengan rajinnya membaca, tentunya wawasan guru tersebut akan semakin bertambang. Seiring dengan bertambahnya wawasan, akan meningkat pula kompetensi guru tersebut. “Luasnya wawasan seorang guru sangat penting untuk meningkatkan perkembangan para siswanya,” katanya.
Sementara itu, dalam materinya, Martiono SPd MPd menyampaikan perubahan adalah mutlak adanya. Sehingga barang siapa tidak mau mengikuti maka dapat dipastikan akan tertinggal dan tidak diperhitungkan dalam percaturan masa. Penghargaan terhadap seseorang dalam suatu masa salah satunya adalah karyanya. Karya tulis adalah salah satu bentuk karya manusia yang menentukan kelangsungan sejarah peradaban manusia.
Oleh karena itu, guru sebagai bagian dari perubahan harus mengembangkan diri secara berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, ditentukan mengenai pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) seorang guru melalui berbagai kegiatan. “Pengembangan diri dilaksanakan dengan mengikuti diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru,” jelas Martiono.
Sedangkan untuk Publikasi Ilmiah meliputi membuat Karya Tulis Ilmiah dan mempublikasikannya. Karya tulis berupa makalah presentasi ilmiah, laporan hasil penelitian, makalah tinjauan ilmiah gagasan atau pengalaman terbaik (best practice) di bidang pendidikan formal dan pembelajaran, tulisan ilmiah populer, artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan. “Selain itu buku teks pelajaran, buku pengayaan, buku terjemahan, dan buku pedoman guru, modul/diktat,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Tulisan Ilmiah Populer adalah tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa. Ini seperti koran koran majalah atau sejenisnya. Tulisan ilmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi guru merupakan tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide atau gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan.
“Sedangkan Karya atau tulisan ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media massa koran, majalah atau sejenisnya. Karya ilmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi ini merupakan kelompok tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan pendidikan penulis bertugas,” ucapnya. (mam)