KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Tiga komponen penting harus dilaksanakan dalam pengembangan geopark. Meliputi menjaga kelestarian alam, edukasi bagi masyarakat, dan pengembangan geowisata lingkungan setempat. Edukasi perlu dilakukan oleh pemerintah dan para ahli geologi termasuk memasukkanya dalam kurikulum pendidikan.
Ini disampaikan oleh Chief Presiden Geopark Global Network Emertius Dato' Ibrahim Komoo dari Malaysia, saat diskusi Geopark Karangsambung-Karangbolong, Rabu (27/3/2019) di Aula LIPI Karangsambung.
Salah satu edukasi yang paling efektif, dengan menjadikan materi geopark masuk dalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok). "Packaging dan promosi situs geo wisata yang ada. Adanya geo wisata ini juga mendatangkan perekonomian bagi masyarakat dan sekaligus menjaga kelestarian alam," tutur Ibrahim yang pernah menjadi President Asia Pacific Geoparks Network (APGN).
Dijelaskannya, eduksi terbagi dalam tiga hal yakni formal, non formal dan informal. Formal seperti sekolah. Yakni memasukkan geopark ke dalam kurikulum muatan lokal. Untuk non formal yakni pendidikan ke masyarakat. Pesertanya bisa ibu-ibu atau perkumpulan wanita. Informal lebih kepada penyampaian kepada masyatakat melalui lingkungan. Bisa lewat tulisan, pamflet atau banner.
Edukasi Geopark dilakukan dalam metode pendidikan formal, non formal dan sekaligus informal. Dengan demikian, sasaran yang diperoleh tidak hanya warga sekitar kawasan Geopark tetapi juga pelajar, pemuda dan masyarakat luas. "Minimnya pengetahuan masyarakat menjadikan situs warisan alam dirusak. Kehadiran Geopark diharapkan mampu menghadapi dan memelihara warisan alam ini," ungkapnya.
Ibrahim menambahkan untuk mengembangkan Geopark Karangsambung-Karangbolong diperlukan menggali keunikan. Ini akan memunculkan ciri khas. Ciri khas dalam geologi, budaya maupun wisata sebagai modal dikembangkan. Pihaknya juga menginginkan pemerintah harus memiliki kepercayaan diri dalam memberikan tanggung jawab kepada komunitas dan masyarakat untuk kemajuan Geopark. “Geopark di Kebumen ciri khasnya pasti beda dengan Eropa, China, Malaysia maupun lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz, Asisten Setda Perekonomian Nugroho Tri Waluyo menyampaikan konservasi dan pengembangan wisata berkelanjutan. Pemkab telah membentuk badan pengelola Geopark Karangsambung-Karangbolong. Akan ada kebijkan untuk pengembangan yang baik. Setelah Geopak Nasional diharapkan mampu meningkat pada status Geopark Internasional. “Harapannya pengembangan Geopark mampu menumbuhkan perekonomian dan pariwisata di Kebumen," ucapnya. (mam)
Ini disampaikan oleh Chief Presiden Geopark Global Network Emertius Dato' Ibrahim Komoo dari Malaysia, saat diskusi Geopark Karangsambung-Karangbolong, Rabu (27/3/2019) di Aula LIPI Karangsambung.
Salah satu edukasi yang paling efektif, dengan menjadikan materi geopark masuk dalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok). "Packaging dan promosi situs geo wisata yang ada. Adanya geo wisata ini juga mendatangkan perekonomian bagi masyarakat dan sekaligus menjaga kelestarian alam," tutur Ibrahim yang pernah menjadi President Asia Pacific Geoparks Network (APGN).
Dijelaskannya, eduksi terbagi dalam tiga hal yakni formal, non formal dan informal. Formal seperti sekolah. Yakni memasukkan geopark ke dalam kurikulum muatan lokal. Untuk non formal yakni pendidikan ke masyarakat. Pesertanya bisa ibu-ibu atau perkumpulan wanita. Informal lebih kepada penyampaian kepada masyatakat melalui lingkungan. Bisa lewat tulisan, pamflet atau banner.
Edukasi Geopark dilakukan dalam metode pendidikan formal, non formal dan sekaligus informal. Dengan demikian, sasaran yang diperoleh tidak hanya warga sekitar kawasan Geopark tetapi juga pelajar, pemuda dan masyarakat luas. "Minimnya pengetahuan masyarakat menjadikan situs warisan alam dirusak. Kehadiran Geopark diharapkan mampu menghadapi dan memelihara warisan alam ini," ungkapnya.
Ibrahim menambahkan untuk mengembangkan Geopark Karangsambung-Karangbolong diperlukan menggali keunikan. Ini akan memunculkan ciri khas. Ciri khas dalam geologi, budaya maupun wisata sebagai modal dikembangkan. Pihaknya juga menginginkan pemerintah harus memiliki kepercayaan diri dalam memberikan tanggung jawab kepada komunitas dan masyarakat untuk kemajuan Geopark. “Geopark di Kebumen ciri khasnya pasti beda dengan Eropa, China, Malaysia maupun lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz, Asisten Setda Perekonomian Nugroho Tri Waluyo menyampaikan konservasi dan pengembangan wisata berkelanjutan. Pemkab telah membentuk badan pengelola Geopark Karangsambung-Karangbolong. Akan ada kebijkan untuk pengembangan yang baik. Setelah Geopak Nasional diharapkan mampu meningkat pada status Geopark Internasional. “Harapannya pengembangan Geopark mampu menumbuhkan perekonomian dan pariwisata di Kebumen," ucapnya. (mam)