FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS |
Peristiwa diduga bermula dari kediaman Pengasuh TPQ Daarussalam Kyai Abdul Majid menjelang Subuh. Rumah yang berada di RT 3 RW 2 itu menjadi sasaran pelemparan batu. "Pelemparan terjadi dua kali. Ada suara duuaarr!! Awalnya takut kejadian alam. Tapi ternyata satu keramik lantai teras pecah," jelas Abdul Majid, Kamis (21/3/2019).
Selanjutnya, di Masjid Daarussalam yang tidak jauh dari kediaman Abdul Majid, ditemukan karpet dalam kondisi kotor. Di dalam masjid juga terdapat tanah dan sandal. Satu karpet diantaranya berada di luar. Pada anak tangga sisi selatan masjid terdapat ceceran tanah berpasir. "Ada pikiran mungkin ulah orang gila. Tapi setelah melihat lagi, ini adalah orang tidak bermoral dan tidak beragama," ujar Kyai Abdul Majid.
Kyai asal Jember itu menegaskan sejak bermukim di Desa Buniayu pada tahun 2000 silam. Selalu hidup baik, berdampingan dengan lingkungan sekitar.
Terpisah, Mahmud Alwi (54) warga gerumbul Sigaluh RT 5 RW 3 mengurungkan niat mendekati sumber suara penebangan kayu pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.00. Meski sudah membawa senter, Mahmud mengaku tidak berani. "Dengar orang menebang kayu. Lalu ambil senter dan keluar rumah. Sampai ujung jalan gelap kemudian kembali ke rumah. Takut," tutur Mahmud.
Mahmud mengatakan tidak mengetahui kepastian waktu dimulainya suara penebangan pohon. Juga tidak mengetahui jumlah orang yang menebang pohon. Namun, samar terdengar suara obrolan dari lokasi penebangan pohon.
Sementara itu, usai olah tempat kejadian perkara, Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK menilai kejadian tersebut tidak wajar. Terdapat enam titik yang disentuh pelaku. "Terpal rusak. Kebun milik pondok. Dua pohon samping rumah. Tiga titik menjadi titik pertama pelaku," rinci Kapolres.
Titik pertama pelaku berada di Pondok Pesantren Putra dan Putri Miftahul Falah RT 5 RW 3 Desa Buniayu. Sebanyak 27 pohon di kebun milik KH. Ahmad Daelani Yusuf ditebang. Selain itu, dua pohon durian di samping rumah disayat pelaku. Lalu terpal penutup padi milik warga rusak karena tusukan diduga benda tajam.
Sedangkan titik kedua pelaku berada di area Kyai Abdul Majid. Titik kedua meliputi rumah takmir masjid, TPQ dan masjid. Jarak tempuh antara titik pertama dan kedua terhitung selama sembilan menit dengan berjalan kaki. "Belum bisa menyimpulkan motif pelaku, masih menyelidiki. Tidak ada pengrusakan kitab dan saksi ketika masuk menemukan Al Qur'an tidak pada tempatnya," tandas Kapolres. (fij)