 |
| fotopolreskebumen |
Jenasahnya ditemukan kali pertama oleh ibu kandungnya sendiri, Satinah (63) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, tubuh korban Sri telah berada di dasar sumur dengan posisi kepala di bawah dan kakinya di atas.
Kapolres Kebumen AKBP Robert Pardede melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Suparno mengatakan, kejadian ini berawal dirinya meninggalkan korban sendirian di dalam rumah karena harus menjemur padi tak jauh dari rumah mereka. Sedangkan ayah korban, Slamet, masih ada urusan di sawah.
Saat Satinah pulang, korban tak terlihat batang hidungnya. Satinah pun merasa khawatir. Lalu, dia berinisiatif melakukan pencarian sekitar rumah juga ke rumah tetangga. Namun, korban tak kunjung ditemukan.
Setelah melakukan penyisiran ke sejumlah sudut rumah dan ke rumah tetangganya, akhirnya Satinah masuk ke rumah dan mengecek sumur yang berada di dalam rumahnya.
Sumur itu tampak keruh dari biasanya.
Selanjutnya Satinah memperhatikan dengan seksama, rupanya korban sudah berada di dasar sumur dengan posisi kepala di bawah dan kakinya di atas.
"Diameter sumurnya, kalau kita perhatikan, tidak ada satu meter. Jadi kalau jatuh posisi kepala di bawah, akan sangat susah menyelamatkan diri," jelas AKP Suparno.
Dari hasil pemeriksaan petugas dan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Berdasarkan keterangan di lapangan, Sri diketahui mengidap penyakit Epilepsi sejak tahun 2013.
Jika kambuh, ia kejang dan tidak sadarkan diri.
"Dari hasil olah TKP, korban dimungkinkan tercebur sumur saat penyakitnya kambuh," kata AKP Suparno. (cah)
