KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Diduga dipatuk ular berbisa, seorang peternak bebek warga Dukuh Prumpung Kelurahan Bumirejo meninggal. Tubuhnya ditemukan terbujur kaku di areal persawahan dekat rumahnya, Minggu (31/3/2019).
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres korban diketahui bernama Siti Tsamaniatun Choiriyah (39) warga Dukuh Prumpung RT 8 RW 2 Kelurahan Bumirejo Kecamatan Kebumen. Informasi, korban merupakan sarjana peternakan.
Kejadian ini berawal saat ibu kandung korban Siti Muntahiyatun Choiriyah (61), tak juga bisa menghubungi korban lewat sambungan telfon. Rasa cemas pun menggelayuti pikirannya.
Hingga kemudian, Siti yang tinggal berbeda RT dengan rumah korban mendatangi rumah anaknya tesbeut. Saat itu, korban tak juga ditemukan. Lalu, Siti Muntahiyatun menuju ke belakang rumah yang merupakan area persawahan.
Saat menyusuri area persawahan itulah, sekitar berjarak 200 meter dari rumahnya, Siti melihat sesosok tubuh terbaring di tengah sawah. Alangkah kagetnya Siti saat mengetahui, sesosok tubuh tersebut tak lain anak kandung yang tengah dicarinya.
"Anaknya (korban) terbujur kaku biru dengan mulut mengeluarkan busa. Korban yang masih menggunakan sepatu boot karet tubuhnya sudah kaku dan membiru, ada busa keluar dari mulut, diduga kena gigitan ular," kata Sri Mahargianti tetangga korban.
Sementara itu, Ketua RT 1 RW 8 Kelurahan Bumirejo, Sabdono Rahayu, mengatakan usai ditemukan korban dibawa ke rumah duka. Kejadian ini juga diteruskan kepada pihak kepolisian. Petugas mendapati luka hitam di dahi korban.
"Dari informasi tim polisi dan dokter yang datang kerumah korban. Hasil pemeriksaan diduga korban meninggal 5 jam sebelum ditemukan. Ada luka hitam di jidat korban, diduga dia dipatuk ular saat merunduk di sawah," kata Sabdono, tadi malam.
Korban selama ini dikenal sebagai sarjana peternakan. Dalam kesehariannya, korban beternak sekitar 250 bebek dan itik.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Kebumen, AKP Hari Harjanto, mengatakan hingga tadi malam pihaknya belum mendapat laporan atas peristiwa ini. "Belum ada laporan mas, nanti saya segera cek ke anggota," katanya melalui telefon. (fur)
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres korban diketahui bernama Siti Tsamaniatun Choiriyah (39) warga Dukuh Prumpung RT 8 RW 2 Kelurahan Bumirejo Kecamatan Kebumen. Informasi, korban merupakan sarjana peternakan.
Kejadian ini berawal saat ibu kandung korban Siti Muntahiyatun Choiriyah (61), tak juga bisa menghubungi korban lewat sambungan telfon. Rasa cemas pun menggelayuti pikirannya.
Hingga kemudian, Siti yang tinggal berbeda RT dengan rumah korban mendatangi rumah anaknya tesbeut. Saat itu, korban tak juga ditemukan. Lalu, Siti Muntahiyatun menuju ke belakang rumah yang merupakan area persawahan.
Saat menyusuri area persawahan itulah, sekitar berjarak 200 meter dari rumahnya, Siti melihat sesosok tubuh terbaring di tengah sawah. Alangkah kagetnya Siti saat mengetahui, sesosok tubuh tersebut tak lain anak kandung yang tengah dicarinya.
"Anaknya (korban) terbujur kaku biru dengan mulut mengeluarkan busa. Korban yang masih menggunakan sepatu boot karet tubuhnya sudah kaku dan membiru, ada busa keluar dari mulut, diduga kena gigitan ular," kata Sri Mahargianti tetangga korban.
Sementara itu, Ketua RT 1 RW 8 Kelurahan Bumirejo, Sabdono Rahayu, mengatakan usai ditemukan korban dibawa ke rumah duka. Kejadian ini juga diteruskan kepada pihak kepolisian. Petugas mendapati luka hitam di dahi korban.
"Dari informasi tim polisi dan dokter yang datang kerumah korban. Hasil pemeriksaan diduga korban meninggal 5 jam sebelum ditemukan. Ada luka hitam di jidat korban, diduga dia dipatuk ular saat merunduk di sawah," kata Sabdono, tadi malam.
Korban selama ini dikenal sebagai sarjana peternakan. Dalam kesehariannya, korban beternak sekitar 250 bebek dan itik.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Kebumen, AKP Hari Harjanto, mengatakan hingga tadi malam pihaknya belum mendapat laporan atas peristiwa ini. "Belum ada laporan mas, nanti saya segera cek ke anggota," katanya melalui telefon. (fur)