JAKARTA - MasyaAllah lantunan ayat suci Alquran, sholawat, zikir hingga tahlil mengiringi jenazah Ustad Arifin Ilham. Ribuan jamaah berpakaian serba putih menghantarkan sang ulama terkemuka itu untuk selama-lamanya di peristirahatan terakhirnya.
Ustad Arifin Ilham dimakamkan di area Pompes Az-Zikra, Gunung Sindur, Bogor Jawa Barat, pada malam hari. Sebelum itu, jenazah sempat disalatkan di Masjid Az-Zikra, Sentul Bogor, Jawa Barat, pukul 17.30 WIB.
Sebelumnya, jenazah pimpinan Pondok Pesantren Az-Zikra itu mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 16.00 WIB.
Jenazah disalatkan di dua tempat, di Masjid Az-Zikra, Sentul, dan Masjid Az-Zikra Gunung Sindur. Salat di dua lokasi ini atas permintaan almarhum ketika masa hidupnya.
Sejumlah tokoh agama, dan pejabat turut mengantarkan kepergian sang ustad untuk terkahir kalinya. Tampak hadir di antaranya Ustad Yusuf Mansur, Menteri Agama RI Lukman Hakim, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ustad Derry Sulaiman.
Putra kedua Ustad Arifin Ilham, Muhammad Amer Azzikra, yang menjadi imam jenazah sang ayah, menceritakan sebelum almarhum meninggal sempat berinteraksi dengan sang ayah. Amer bersama kakak dan adiknya melakukan video call dan melantunkan ayah suci alquran untuk kesembuhan sang ustad.
"Sebelum wafat alhamdulillah kami anak-anaknya sempat video call bareng sejam dua jam, baca surat yasin, Al fajr diulang-ulang dan kami membacakan tahlil," kata Amer di Masjid Az Zikra, Sentul, Kamis (23/5/2019).
Ketika itu, sang ayah merespon lantunan ayat suci alquran yang dibacakan Amer. Alhamdulillah abi respons, Alhamdulillah itu terakhir kami melihat " kata dia.
Sang adik, Alvin Faiz menambahkan kondisi ustaz Arifin Ilham tengah kritis dan sudah tidak sadar saat melakukan video call. "Karena sudah dua hari tidak sadar jadi video call dengan mama," kata Alvin.
Beberapa saat setelah membacakan alquran dan tahll, Alvin mengaku kaget mendengar kabar sang ayah telah dipanggil sang khalik untuk selama-selamanya.
"Setelah video call, abi mau istirahat. Amer cek IG dulu oh ternyata dua menit Alvin ngepost innalillahi, terus Amer kasih tahu Azka, kasih tahu adik Amer," kata Amer.
Amer bercerita, sebelum ayahnya wafat berpesan bagaimanapun kondisinya jangan pernah meninggalkan salat.
"Abi menasihati salah satunya jangan tinggalkan salat, dalam tulisan. Jangan lupakan 7 sunah harian. Jangan lupa 7 surat. 'Amer, sayangi orang tua, sayangi umat. Amer, Abi sudah nggak lama lagi.' Itu yang Amer ingat," kata Amer sambil sedih.
Bagi Amer dan adik-adiknya, ayahnya dikenal sebagai sosok yang disiplin. Dan juga tegas mendidik anak-anaknya soal urusan agama.
"Abi sosok benar-benar memegang erat agama, sangat disiplin dalam agama. Jadi sangat tegas ke kita dalam agama. Jadi Abi sangat, kalau misalnya salat menguatkan itu wajib, dari umur 4 tahun kita sudah dibawa ke masjid," tutur Amer.
Kesempatan yang sama, Ustad Yusuf Mansur menyampaikan bahwa keinginan almarhum meninggal pada hari Jumat dikabulkan oleh Allah SWT. Ya meski sebenarnya Ustad Arifin Ilham meninggal pada hari Rabu (22/5), atas dasar campur tangan Allah SWT, maka jenazah dimakamkan pada hari Kamis atau sudah masuk hari Jumat dalam kaledar Islam.
"Jenazah memang minta dikubur malam Jumat. Delay ini rasanya ada juga bagian dari keinginan ustaz sendiri. Kalau malam Jumat kan sudah masuk hari Jumat," katanya.
Kebahagiaan lain adalah sang ulama meninggal pada bulan Ramadan dan berdekatan dengan malam Nuzulul Quran. Banyak yang mendoakan ustaz Arifin Ilham adalah mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Yang mendoakan beliau juga adalah orang-orang yang sedang berpuasa, menjalankan ibadah puasa. Se-Indonesia mendoakan ustaz saat puasa," tutur Yusuf Mansur.
Ustad Arifin Ilham meninggal di usia 49 tahun. Rabu (22/5) malam, sang ustad mengembuskan napas terakhir setelah beberapa bulan menjalani perawatan di rumah sakit di Penang, Malaysia setelah berjuang melawan kanker getah bening stadium lanjut.(din/fin)
Ustad Arifin Ilham dimakamkan di area Pompes Az-Zikra, Gunung Sindur, Bogor Jawa Barat, pada malam hari. Sebelum itu, jenazah sempat disalatkan di Masjid Az-Zikra, Sentul Bogor, Jawa Barat, pukul 17.30 WIB.
Sebelumnya, jenazah pimpinan Pondok Pesantren Az-Zikra itu mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 16.00 WIB.
Jenazah disalatkan di dua tempat, di Masjid Az-Zikra, Sentul, dan Masjid Az-Zikra Gunung Sindur. Salat di dua lokasi ini atas permintaan almarhum ketika masa hidupnya.
Sejumlah tokoh agama, dan pejabat turut mengantarkan kepergian sang ustad untuk terkahir kalinya. Tampak hadir di antaranya Ustad Yusuf Mansur, Menteri Agama RI Lukman Hakim, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ustad Derry Sulaiman.
Putra kedua Ustad Arifin Ilham, Muhammad Amer Azzikra, yang menjadi imam jenazah sang ayah, menceritakan sebelum almarhum meninggal sempat berinteraksi dengan sang ayah. Amer bersama kakak dan adiknya melakukan video call dan melantunkan ayah suci alquran untuk kesembuhan sang ustad.
"Sebelum wafat alhamdulillah kami anak-anaknya sempat video call bareng sejam dua jam, baca surat yasin, Al fajr diulang-ulang dan kami membacakan tahlil," kata Amer di Masjid Az Zikra, Sentul, Kamis (23/5/2019).
Ketika itu, sang ayah merespon lantunan ayat suci alquran yang dibacakan Amer. Alhamdulillah abi respons, Alhamdulillah itu terakhir kami melihat " kata dia.
Sang adik, Alvin Faiz menambahkan kondisi ustaz Arifin Ilham tengah kritis dan sudah tidak sadar saat melakukan video call. "Karena sudah dua hari tidak sadar jadi video call dengan mama," kata Alvin.
Beberapa saat setelah membacakan alquran dan tahll, Alvin mengaku kaget mendengar kabar sang ayah telah dipanggil sang khalik untuk selama-selamanya.
"Setelah video call, abi mau istirahat. Amer cek IG dulu oh ternyata dua menit Alvin ngepost innalillahi, terus Amer kasih tahu Azka, kasih tahu adik Amer," kata Amer.
Amer bercerita, sebelum ayahnya wafat berpesan bagaimanapun kondisinya jangan pernah meninggalkan salat.
"Abi menasihati salah satunya jangan tinggalkan salat, dalam tulisan. Jangan lupakan 7 sunah harian. Jangan lupa 7 surat. 'Amer, sayangi orang tua, sayangi umat. Amer, Abi sudah nggak lama lagi.' Itu yang Amer ingat," kata Amer sambil sedih.
Bagi Amer dan adik-adiknya, ayahnya dikenal sebagai sosok yang disiplin. Dan juga tegas mendidik anak-anaknya soal urusan agama.
"Abi sosok benar-benar memegang erat agama, sangat disiplin dalam agama. Jadi sangat tegas ke kita dalam agama. Jadi Abi sangat, kalau misalnya salat menguatkan itu wajib, dari umur 4 tahun kita sudah dibawa ke masjid," tutur Amer.
Kesempatan yang sama, Ustad Yusuf Mansur menyampaikan bahwa keinginan almarhum meninggal pada hari Jumat dikabulkan oleh Allah SWT. Ya meski sebenarnya Ustad Arifin Ilham meninggal pada hari Rabu (22/5), atas dasar campur tangan Allah SWT, maka jenazah dimakamkan pada hari Kamis atau sudah masuk hari Jumat dalam kaledar Islam.
"Jenazah memang minta dikubur malam Jumat. Delay ini rasanya ada juga bagian dari keinginan ustaz sendiri. Kalau malam Jumat kan sudah masuk hari Jumat," katanya.
Kebahagiaan lain adalah sang ulama meninggal pada bulan Ramadan dan berdekatan dengan malam Nuzulul Quran. Banyak yang mendoakan ustaz Arifin Ilham adalah mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Yang mendoakan beliau juga adalah orang-orang yang sedang berpuasa, menjalankan ibadah puasa. Se-Indonesia mendoakan ustaz saat puasa," tutur Yusuf Mansur.
Ustad Arifin Ilham meninggal di usia 49 tahun. Rabu (22/5) malam, sang ustad mengembuskan napas terakhir setelah beberapa bulan menjalani perawatan di rumah sakit di Penang, Malaysia setelah berjuang melawan kanker getah bening stadium lanjut.(din/fin)