PURWOKERTO- Madnuri, warga Karangsalam Kidul Kecamatan Kedungbanteng, menjadi calon jamaah haji tertua asal Kabupaten Banyumas. Lelaki yang berprofesi sebagai petani itu telah menginjak umur 90 tahun.
Ditemui Radarmas, Madnuri mengungkapkan kesiapannya untuk berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Tak ada persoalan untuk kesiapan keuangan. Sementara untuk manasik, Madnuri ikut dengan KBIH Al-Wardah. Ditanya tentang kesiapan fisiknya, Madnuri mengatakan, "Untuk menjaga kesehatan setiap pagi jalan kaki. Malamnya sebisa mungkin salat," katanya.
Keberangkatan haji bagi kakek bercucu 15 dan buyut lima orang ini ialah kali pertamanya. Madnuri akan berhaji bersama sang istri.
"Alhamdulillah semua sehat. Hanya karena sudah tua untuk jalan kadang-kadang sudah agak linu," ungkap Madnuri
Sementara, jumlah Calhaj asal Banyumas sebanyak 1.156 orang yang diperiksa Dinas Kesehatan Banyumas, kurang lebih 77 persennya berusia lebih dari 60 tahun atau dengan penyakit Risiko Tinggi (Risti).
Kepala Seksi Survailans, Imunisasi dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinas Kesehatan Banyumas, dr Arif Sugiyono mengatakan, penyakit yang dimasukkan dalam kategori Risti yaitu penyakit yang sifatnya mengganggu secara umum dari status kesehatan jemaah yang beresiko sedang sampai menimbulkan kematian. "Seperti Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus, Dislipidemia kemudian Paru-Paru," katanya ditemui usai mengisi materi pada bimbingan manasik massal satu tingkat Kabupaten Banyumas, Kamis (2/5/2019).
dr Arif menjelaskan, penyakit sebagian besar calon jemaah haji Banyumas hipertensi, setelah itu diabetes melitus, dislipidemia dan pembengkakan jantung serta penyakit jantung yang lain. "Empat besar itu," terang dia.
Dirinya melanjutkan, prosentase Calhaj risti Kabupaten Banyumas meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 70 persen. Meskipun demikian, diharapkan dengan persiapan pemeriksaan dan pembinaan yang lebih awal, permasalahan Risti jemaah dapat diantisipasi.
Dia berpesan kepada jemaah untuk mematuhi instruksi petugas kloter yang terdiri dari satu dokter dan dua perawat. Sebelum, menjelang dan sampai pemberangkatan jemaah juga harus menjaga kondisi kesehatan. Sehingga penyakit-penyakit yang harus dikontrol dengan obat, obat bisa diminum rutin.
Di bagian lain, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Banyumas, H Imam Hidayat mengatakan, tercatat ada 1.156 Calhaj asal Banyumas. Dari jumlah tersebut, jamaah yang telah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahap pertama adalah 1.085 orang. "Jadwal pelunasan BPIH tahap kedua dimulai tanggal 30 April hingga 10 Mei mendatang. Ada 150 orang jamaah yang diharapkan dapat melunasi BPIH tahap kedua," kata dia.
Lebih jauh dia menuturkan,setelah mengikuti manasik massal perdana, para jaamah akan mengikuti kegiatan manasik yang terdesentralisasi di Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan masing-masing sesuai domisili jamaah. Manasik di tingkat kecamatan diselenggarakan sebanyak enam kali kegiatan, sesuai jadwal dari KUA setempat.
"Setelah itu, baru kita agendakan praktik manasik massal yang akan dipusatkan di GOR Satria Purwokerto. Waktunya mendekati jadwal pemberangkatan jamaah," kata dia. (yda/hkm)
Ditemui Radarmas, Madnuri mengungkapkan kesiapannya untuk berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Tak ada persoalan untuk kesiapan keuangan. Sementara untuk manasik, Madnuri ikut dengan KBIH Al-Wardah. Ditanya tentang kesiapan fisiknya, Madnuri mengatakan, "Untuk menjaga kesehatan setiap pagi jalan kaki. Malamnya sebisa mungkin salat," katanya.
Keberangkatan haji bagi kakek bercucu 15 dan buyut lima orang ini ialah kali pertamanya. Madnuri akan berhaji bersama sang istri.
"Alhamdulillah semua sehat. Hanya karena sudah tua untuk jalan kadang-kadang sudah agak linu," ungkap Madnuri
Sementara, jumlah Calhaj asal Banyumas sebanyak 1.156 orang yang diperiksa Dinas Kesehatan Banyumas, kurang lebih 77 persennya berusia lebih dari 60 tahun atau dengan penyakit Risiko Tinggi (Risti).
Kepala Seksi Survailans, Imunisasi dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinas Kesehatan Banyumas, dr Arif Sugiyono mengatakan, penyakit yang dimasukkan dalam kategori Risti yaitu penyakit yang sifatnya mengganggu secara umum dari status kesehatan jemaah yang beresiko sedang sampai menimbulkan kematian. "Seperti Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus, Dislipidemia kemudian Paru-Paru," katanya ditemui usai mengisi materi pada bimbingan manasik massal satu tingkat Kabupaten Banyumas, Kamis (2/5/2019).
dr Arif menjelaskan, penyakit sebagian besar calon jemaah haji Banyumas hipertensi, setelah itu diabetes melitus, dislipidemia dan pembengkakan jantung serta penyakit jantung yang lain. "Empat besar itu," terang dia.
Dirinya melanjutkan, prosentase Calhaj risti Kabupaten Banyumas meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 70 persen. Meskipun demikian, diharapkan dengan persiapan pemeriksaan dan pembinaan yang lebih awal, permasalahan Risti jemaah dapat diantisipasi.
Dia berpesan kepada jemaah untuk mematuhi instruksi petugas kloter yang terdiri dari satu dokter dan dua perawat. Sebelum, menjelang dan sampai pemberangkatan jemaah juga harus menjaga kondisi kesehatan. Sehingga penyakit-penyakit yang harus dikontrol dengan obat, obat bisa diminum rutin.
Di bagian lain, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Banyumas, H Imam Hidayat mengatakan, tercatat ada 1.156 Calhaj asal Banyumas. Dari jumlah tersebut, jamaah yang telah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahap pertama adalah 1.085 orang. "Jadwal pelunasan BPIH tahap kedua dimulai tanggal 30 April hingga 10 Mei mendatang. Ada 150 orang jamaah yang diharapkan dapat melunasi BPIH tahap kedua," kata dia.
Lebih jauh dia menuturkan,setelah mengikuti manasik massal perdana, para jaamah akan mengikuti kegiatan manasik yang terdesentralisasi di Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan masing-masing sesuai domisili jamaah. Manasik di tingkat kecamatan diselenggarakan sebanyak enam kali kegiatan, sesuai jadwal dari KUA setempat.
"Setelah itu, baru kita agendakan praktik manasik massal yang akan dipusatkan di GOR Satria Purwokerto. Waktunya mendekati jadwal pemberangkatan jamaah," kata dia. (yda/hkm)