IMAM/EKSPRES |
Adanya pembagian parsel tersebut, disambut hangat oleh para sopir dan kernet. Pasalnya pembangian parsel tersebut tentunya sangat diharapkan, terlebih menjelang lebaran seperti saat ini.
Ketua Paguyuban Angkot Gombong-Kebumen Pawit suwitnyo (Jeger) menyampaikan dana untuk parsel diambil dari dana bansos ka organisasi. Dana tersebut dikumpulkan setiap hari sebesar Rp 5 ribu per micro bus. “Dari dana yang terkumpul tersebut kemudian untuk bagi parsel,” tuturnya.
Paguyuban Sopir Angkot Gombong-Kebumen memang kerap melaksanakan kegiatan sosial. Paguyuban tersebut pernah pula membagi-bagikan takjil menjelang buka puasa. Selain itu pernah juga melaksanakan pengurukan jalan nasional. Ini dilaksanaka sebagai bentuk keprihatinan dengan kondisi jalan nasional yang banyak berlubang.
Salah satu sopir angkutan Istiarto (40) warga Jalan Tentara Pelajar RT 3 RW 5 Desa Wonokrio Kecamatan Gombong menyampaikan, pembagian parsel menjelang lebaran sangat berarti bagi para sopir dan kernet. “Ini selain mengurangi pengeluaran di waktu lebaran, mendapat parsel juga menjadi kesenangan tersendiri,” ungkapnya.
Istiarto menyampaikan pula banyak hal-hal positif yang telah dilaksanakan oleh paguyuban Paguyuban Sopir Angkot Gombong Kebumen. Hal ini pula yang membuat para awak angkot merasa nyaman dan berupaya memberi dukungan penuh. “Banyak kegiatan positif,” paparnya.
Sebagai sopir, Istiarto menyadari betapa bahayanya kondisi jalan berlubang. Kendati demikian para sopir tidak dapat berbuat banyak. Sebab hal itu diluar kemampuan paguyuban. Hal yang mungkin dapat dilaksanakan hanya sekedar melaksanakan pengurukan saja.
Itu dilaksanakan semata-mata demi keselamatan para pengguna jalan. Istiarto berharap kondisi jalan akan selalu baik. Sehingga aman dan nyaman saat digunakan oleh para pengguna jalan. “Jalan menjadi sarana trasportasi. Jika jalan tidak baik tentunya akan berimbas pada kenyamanan para pengguna jalan,” ucapnya. (mam)