IMAM/EKSPRES |
Hal ini disampaikan setelah Wabup Arif meninjau Pasar Tumenggungan, Rabu (8/5). Dalam kesempatan itu, Wabup disuguhi pemandangan tak menyedapkan. Selain sepinya pembeli, sejumlah sarana dan prasarana di pasar juga tidak dapat difungsikan. Melihat hal itu, Wabup Arif terlihat tak nyaman.
“Saya sudah melihat sendiri kondisinya. Ini apa-apaan pasar kotor dan kumuh,” ujarnya geram.
Menurutnya, sepinya Pasar Tumenggungan tak lepas dari kondisi lingkungan pasar yang buruk. Ditambah, penataan pedagang berikut layanan penunjang seperti ATM yang tidak sesuai memparah kondisi. Belum lagi, soal tidak berfungsinya sarana-prasarana yang vital untuk pengunjung pasar.
Terkait hal itu, Wabup Arif mengaku tak akan tinggal diam. Ia akan sesegera mungkin memanggil Kepala UPT Pasar Tumenggungan dan dinas terkait. Banyak hal yang harus dibahas dan diperbaiki dalam upaya meningkatkan kondisi pasar dan meningkatkan jumlah pengunjung.
“Ini eskalator, pedagang berjualan di tempat kumuh. Kalau sudah begini kita tidak dapat menyalahkan pengunjung atau pedagang, melainkan pengelola. Terkait parkiran juga akan dibahas nanti,” katanya.
Wabup H Arif sendiri mengaku dekat dengan Pasar Tumenggungan Kebumen, pasalnya sebelum pasar tersebut terbakar pada tahun 1990 an, orang tuanya merupakan pedagang di pasar tersebut. Untuk itu pihaknya sangat berharap kondisi Pasar Tumenggungan baik sebagai pusat perbelanjaan. “Harus segera diambil tindakan,” ungkapnya.
Adanya rencana perbaikan sarana terutama ekskalator disambut baik oleh para pedagang. Selain mempermudah akses pengunjung kondisi tersebut diharakan akan meningkatkan jumlah pembeli di pasar. Hal ini salah satunya disampaikan oleh salah satu pedagang Samrotun (60). Pihaknya menyampaikan kerusakan ekslalator sering kali terjadi. “Jarang sekali berfungsi. Selalu rusak,” ucapnya.
Wabup Arif tak hanya mengecek kondisi pasar Tumenggungan. Kemarin, orang nomor 2 di Kebumen tersebut juga menyapa para pedagang. Sekaligus berbelanja sejumlah kebutuhan.
Pembawaannya yang spontan dan ceplas-ceplos dengan cepat memikat warga masyarakat. Mereka tidak sungkan-sungkan untuk meminta berfoto bersama. Bahkann bebera anak memberanikan diri untuk berselfi ria. (mam)