• Berita Terkini

    Sabtu, 18 Mei 2019

    Warga Semanding Gelar Unjuk Rasa Tolak Pendirian SPBU

    IMAM/EKPSRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sekitar 30 warga Desa Semanding Kecamatan Gombong, Jumat (17/5/2019), menggelar unjuk rasa (unra). Ini dilaksanakan guna menolak adanya rencana pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Warga menilai pembangunan SPBU tidak ada manfaatnya sama sekali bagi masyarakat.

    Sebagai bentuk penolakan, warga membentangkan poster di sekitar lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan SPBU. Beberapa poster bertuliskan “Tolak SPBU”, “Warga Semanding Bersatu Tolak Pembangunan SPBU,”, ”Stop Pendirian SPBU” dan lainnya.
    Ketua RT 4 RW 7 Desa Semanding Gombong Anton, di tengah-tengah aksi menyampaikan warga RT 1 RW 7 dan warga Semanding pada umumnya keberatan dengan adanya rencana pembangunan SPBU.

    Menurut mereka, SPBU sama sekali tidak bermanfaat bagi warga. Namun justru akan membuat resah. “Ini akan mematikan UMKM secara ekonomi. Secara hukum kami indikasikan adanya kearoganan dari pihak investor dengan “aparat”. Sebab tanpa seijin kami warga)IMB telah turun. Kami damai menolak SPBU,” tuturnya, diiringi penolakan warga lainnya.

    Dijelaskannya, ada dua bahaya dengan adanya pembangunan SPBU. Meliputi adanya potensi meledak, potensi terjadinya kebakaran dan pencemaran udara. Sebelum ada SPBU telah banyak terjadi kecelakaan pada jalur tersebut.
    Apalagi nanti setelah ada SPBU. Selain itu disepanjang jalur sudah ada pengusaha bensin eceran. “Nasib mereka terancam perekonomiannya karena dipastikan jika ada SPBU berdiri usahanya akan mati,” ungkapnya.

    Anton menegaskan, sebelumnya memang sudah pernah ada pertemuan warga dengan investor namun tak menemui titik temu. Setelah itu warga mengira prosesnya akan berhenti. Namun, menurut mereka, ada pihak-pihak yang "bermain" sehingga tahapan pembangunan SPBU jalan terus. Hingga akhirnya diketahui IMB untuk SPBU telah turun. “Kami merasa kecolongan, berulang kali ngecek tidak ada, hinga kemudian IMB turun,” ungkapnya.

    Ditegaskan, tuntutan warga cuma satu yakni tolak SPBU. Kondisi jalan dikawasan tersebut sempit. Selain itu dekat dengan sekolah dan gereja. Selain itu pula jalan juga sepi, sehingga tidak prospek secara ekonomi jika dibangun SPBU. “Aksi ini melibatkan RT, RW, warga, tokoh Muslim, tokoh Gereja, “Mata Sipit dan Mata Besar” semua menolak,” ucapnya.

    Sebelumnya telah diberitakan warga Desa Semanding Kecamatan Gombong, khususnya RT 4 RW 7 menolak adanya rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).   Dari jumlah warga di RT 4 RW 7 Desa Semanding, setidaknya terdapat 21 orang yang telah membubuhkan tanda tangan tidak sepakat adanya pembangunan SPBU tersebut. Penolakan dilaksanakan dengan alasan keamanan.
    Selain itu menurut warga dijalur tersebut juga banyak pedagang bensin eceran. Pembangunan SPBU dikhawatirkan akan mematikan usaha pedagang bensin eceran. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top