Saefur / Kebumen Ekspres |
Informasi yang berhasil dihimpun, kelompok pengemudi konvensional sempat melempari kelompok ojol dengan batu, kayu bahkan bambu. Tak ada korban dalam insiden ini, meski kemudian polisi harus turun tangan menengahi kedua kelompok bertikai tersebut.
Insiden ini, dipicu peristiwa beberapa jam sebelumnya sebelumnya, persisnya Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, salah satu pengemudi ojek online yang tidak disebutkan namanya, menjemput seorang penumpang yang turun di terminal bus Kebumen,
Karena terminal merupakan "zona" milik pengemudi konvensional, pengemudi ojek online tidak masuk terminal. Melainkan, memarkir mobilnya di depan Warung Tempo Doeloe, sekitar 200 meter timur terminal bus Kebumen.
Celakanya, aksi ambil penumpang diam-diam ini, diketahui sekelompok pengemudi ojek konvensional. Mereka memburu sang driver ojol tersebut. Awalnya menegur, sekelompok pengemudi ojek konvensional meluap emosinya dan membuat penyokan di mobil diver ojol. Malah, kelompok pengemudi ojek konvensional ini sempat menampar sang driver.
Merasa dalam bahaya, driver ojol memberi tahu rekan-rekannya yang lain. Sampai kemudian, sekelompok driver ojol mendatangi lokasi. Saat itulah, kelompok ojek konvensional melempari mereka dengan batu dan kayu.
"Kami datang rombongan sekitar pukul 05.00 WIB pagi, niatnya mau membantu rekan tapi justru malah kami sempat dilempari batu oleh para tukang ojek, ada yang bawa kayu dan bambu juga," kata Rudi (29) bersama rekannya Ibnu (30) dua anggota ojek online.
Sementara itu, Ketua Driver Online Kebumen (DOK) Agus Priono, mengatakan pihaknya menyesalkan kejadian tersebut. Namun, agar tidak terulang kembali, Agus mengaku telah melaporkan apa yang dialami salah satu anggotanya tersebut kepada polisi.
Agus Priono mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. Iapun menghimbau, semua driver online dan ojek online mematuhi peraturan dan standar operasional (SOP ) yang yelah ditetapkan. Seperti dilarang memasuki zona merah seperti stasiun, lokasi ojek pangkalan, dan terminal yang dapat menimbulkan salah faham. "Kami sudah menghimbau kepada anggota melalui grup whatsapp untuk menekankan peraturan yang ada," kata Agus.
Pada bagian lain, koordinator ojek terminal Kebumen yang tergabung dalam paguyuban Persatuan Tukang Ojek Terminal Kebumen (Protek), Arif mengatakan, insiden tersebut sudah diselesaikan dengan kekeluargaan.
"Ini hanya salah faham saja mas, kami sudah berunding di kantor polisi untuk damai," katanya ditemui di terminal kebumen jumat sore.
Arif kemudian menghimbau agar para anggotanya tidak mudah terpancing emosinya hingga berujung kesalah pahaman.(fur/cah)